Kita tentunya sudah sangat akrab dengan iklan visit Indonesia yang gencar di promosikan oleh pemerintah. Ada beberapa destinasi wisata yang menjadi unggulan pemerintah tahun ini, diantaranya Papua. Jika bicara tentang wisata Papua, satu artikel tidak akan cukup. Keindahan alam dan biota laut yang masih terjaga tidak aneh jika membuat Papua diminati oleh banyak wisatawan. Keramahan penduduk setempat dan adat istiadat yang masih terjaga membuat tanah Papua memiliki pesonanya sendiri. Jangan lupakan Papeda, kuliner asli Papua. Sudah bukan rahasia jika berkunjung ke Papua maka wajib pergi ke kepulauan Raja Ampat. Kepulauan Raja Ampat merupakan gugusan pulau yang ada di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Total ada empat gugusan pulau, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati dan Pulau Batanta.
Baca juga : Wisata Pantai di Lampung
Daftar Isi
Eksplore Wisata di Papua
Untuk bisa sampai ke Kepulauan Raja Ampat wisatawan bisa masuk melalui Sorong. Karena letak Kepulauan Raja Ampat sekitar 50 mil dari barat laut Sorong. Wisatawan bisa mengambil penerbangan langsung dari Jakarta ke Sorong. Sudah ada direct flight menuju Sorong dengan lama penerbangan sekitar empat jam, harga penerbangan mulai dari tiga jutaan tergatung waktu pembelian.
Sesampainya di Sorong perjalan dilanjutkan menuju pelabuhan. Dari bandara tersedia beberapa alternatif moda transportasi, seperti sewa mobil, ojek, atau angkutan umum. Setelah di pelabuhan, wajib membeli tiket Kapal Ferry untuk menyeberang ke Waisai perjalan menggunankan kapal akan ditempuh selama dua jam. Harga tiket kapal ada dua tipe, untuk kelas ekonomi di bandrol sebesar Rp 125.000,- sementara untuk kelas VIP seharga Rp 215.000,-. Dalam seharinya kapal beroperasi dua kali, pagi hari pkl 09:00 WIT dan siang hari pkl 14:00.WIT. Wisatawan harus membeli tiket kapal langsung di counter, karena belum ada sistem pembelian online. Setelah tiba di Waisai, hal yang patut wisatawan ingat adalah transportasi disini sangat bergantung pada speedboat.
Baca juga : Wisata Pantai di Pulau Bangka
Itinerary penting untuk dibuat sebelum memutuskan mengeksplore Raja Ampat. Dengan adanya itinerary bisa diketahui kurang lebihnya budget yang harus disiapkan saat liburan. Menyiapkan budget penting untuk dilakukan karena berpetualang di sini memakan biaya yang tidak sedikit. Jika kamu memiliki budget yang terbatas ada baiknya liburan ke Raja Ampat bersama rombongan. Saat memasuki Raja Ampat wisatawan akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp 500.000,- (lokal) dan Rp 1.000.000,- (mancanegara) harga ini berlaku untuk satu tahun. Di Raja Ampat tidak ada ATM, tetapi beberapa tempat menerima pembayaran menggunakan kartu. Alangkah baiknya jika persipaan uang tunai yang cukup. Setelah urusan administrasi selesai waktunya menuju penginapan.
Penginapan di Raja Ampat, harga yang ditawarkan bersaing. Banyak terdapat rumah-rumah penduduk yang bisa kamu sewa selama berlibur, homestay. Jika menginap sendiri harga yang harus dibayar bekisar dari Rp 400.000,- sampai Rp 500.000. Wisatawan yang datang dalam rombongan atau setidaknya berdua bisa membayar lebih murah bekisar Rp 200.000 sampai Rp 300.000. Kamu bisa tidur dengan mendengar suara ombak atau terbangun di pagi hari sembari mendengar suara kicau burung. Sambil berjalan kaki disepanjang bibir pantai menikmati hamparan pasir putih dan air laut yang jernih, sesekali bersapa dengan penduduk setempat adalah pengalaman yang akan wisatawan dapatkan. Setelah urusan penginapan selesai maka hal lain yang harus diperhatikan adalah makanan.
Makanan di Raja Ampat memiliki harga yang bervariasi. Sepiring nasi ayam goreng dan lalapan atau nasi udang goreng di banderol seharga Rp 25.000. Selain itu dengan membayar Rp 65.000,- sudah bisa menikmati ikan bakar hasil tangkapan nelayan yang masih fresh. Tidak ada salahnya juga jika mencoba masakan buatan mama-mama Papua. Dijamin rasanya tidak kalah dengan restauran mahal. Cobalah ulat sagu,biasanya masyarakat Papua memakan ulat sagu mentah. Ulat sagu adalah larva kumbang merah yang ada di dalam pohon sagu. Jika merasa tidak sanggup menikmati yang mentah, tersedia juga ulat sagu bakar. Papeda ikan kuah kuning juga merupakan kulinar tradisional yang populer di Papua. Papeda merupakan bubur sagu yang dimakan bersama ikan tuna kuah kuning, rasanya yang segar sangat cocok di santap bersama teman-teman. Selain kedua hal ini, masih ada beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan.
Speedboat adalah sarana transportasi penting bagi wisatawan, satu speedboat kecil bisa muat untuk 12 orang. Biaya sewa speedboat tergantung dengan tempat tujuan yang dipilih. Sewa speedboat perhari berkisar Rp 7.000.000,- sampai Rp 12.000.000. Harga sewa speedboat akan terasa ringan jika dibagi dengan rombongan, wisatawan tinggal membayar sekitar Rp 600.000 sampai Rp 1.200.000.
Snorkeling atau Diving dua kegiatan ini merupakan aktivitas wajib yang harus di lakukan. Keindahan bahari Raja Ampat adalah salah satu yang terbaik. Bagi wisatawan yang sudah memiliki lisensi menyelam bisa mengambil paket diving yang disediakan Harga untuk paket diving berkisar Rp 500.000 sampai Rp 3.000.000. Bagi wisatawan yang ingin berhemat bisa memilih aktivitas snorkeling, untuk sewa peralatan snorkeling seperti kacamata, fin, dan masker berkisar Rp 100.000.
Baca juga : Wisata Pantai di Kota Bengkulu
Destinasi Wisata di Raja Ampat yang Wajib Ada di Itinerary
Menghabiskan empat hari di Raja Ampat sudah bisa menikmati keindahan pantai, biota laut yang berwarna-warni, pemandangan romantis dikala sunset, keramahan lokal dari penduduk setempat.
Pulau Waigeo
Menjadi salah satu tempat terbaik untuk menyelam. Banyaknya populasi ikan karang yang berwarna-warni sangat memanjakan mata. Pertumbuhan karang yang sehat akan menyuguhkan pengalaman menyelam yang berbeda. Ada 75% terumbu karang di lautan Raja Ampat.
Pasir Timbul
Salah satu pantai eksotis yang menjadi favorit wisatawan. Pasir Timbul hanya bisa ditemui selama beberapa jam saja dikarenakan air laut yang surut. Spot di Pasir Timbul sangat instragamable. Latar belakang laut biru yang jernih berpadu dengan putihnya pasir menjadi background alam yang sempurna. Karena air laut disekitar Pasir Timbul tergolong dangkal, pengunjung bisa bermain air sepuasnya selama air laut surut.
Teluk Kabui
Lokasinya tidak jauh dari Pasir Timbul. Tidak perlu mendaki saat mengunjungi Teluk Kabui. Wisatawan bisa berdiri di antara batu kapur sehingga memudahkan melihat pemandangan sekitar. Teluk Kabui memiliki ratusan pulau kecil yang menyebar.
Pulau Arborek
Memiliki kurang lebih 100 penduduk di dalamnya. Penduduk lokal tinggal di desa Arborek. Desa ini pernah mendapat penghargaan sebagai desa wisata terbaik. Tidak kaget mereka dinobatkan sebagai desa wisata terbaik, sebab wisatawan akan dimanjakan dengan keramahan lokal penduduknya. Penduduk menyambut wisatawan yang datang ke desa mereka dengan menari dan bernyanyi menggunakan pakaian tradisional Papua. Selama pertunjukkan berlangsung tidak boleh mengambil foto atau video. Mereka selalu bersiap saat memperoleh informasi bila akan ada rombongan yang datang.
Pianemo Viepoint
Menjadi spot paling sempurna untuk menikmati kepulauan Raja Ampat dari ketinggian. Meskipun diharuskan mendaki, tempat ini tetap menjadi satu dari sekian banyak lokasi favorit wisatawan. Banyak yang mengabadikan momen penting seperti preweding disini.
Desa Sawinggrai
Sebuah desa nelayan lokal. Ada yang unik dari air disekitar desa ini. Warna air laut akan berbeda seiring dengan pergerakan matahari. Berjalan disepanjang dermaga sambil memberi makan ikan menjadi kesenangan tersendiri. Melihat matahari terbenam dari desa ini pun menjadi alternatif kegiatan kala berkunjung.
Baca juga : Wisata Pantai di Sumatera Barat
Sekarang jadi semakin jelas dong apa saja yang bisa dilakukan dan harus dipersiapkan jika berwisata ke Raja Ampat. Selamat mencoba sendiri serunya berpetualang di Raja Ampat.