Perkembangan peradaban manusia tidak dapat dilepaskan dari alam, sebab kondisi alamlah yang membuat manusia berpikir untuk menciptakan sesuatu agar dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan alam. Jadi teknologi canggih yang ada sekarang ini tercipta karena manusia ingin menciptakan kehidupan yang lebih baik dengan cara beradaptasi dan berinteraksi dengan alam.
Dalam dunia pengetahuan, ilmu meniru alam ini dikenal dengan sebutan biomimetik. Disiplin ilmu yang satu ini banyak dikembangkan untuk membangun berbagai jenis industri dan terbukti memberikan hasil yang besar, baik dari sisi capaian teknologi maupun dari sisi bisnis.
Pengembangan teknologi yang memanfaatkan biomimetik ini salah satunya adalah dengan meniru binatang. Banyak teknologi canggih yang saat ini digunakan manusia, terinspirasi dari struktur tubuh maupun tingkah pola dari binatang. Berikut 5 hasil teknologi yang terinspirasi dari binatang.
Baca juga : Teknologi Ramah Lingkungan
Daftar Isi
Burung dan GPS/Kompas
Beberapa jenis burung tertentu, secara berkala pada setiap pergantian musim melakukan migrasi dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan tersebut tidak hanya melewati pulau atau batas negara saja, tapi bahkan antar benua.
Menariknya, proses migrasi tersebut dilakukan dengan sangat presisi tanpa membuat kawanan burung tersesat. Hal itulah yang mendorong para ilmuwan untuk melakukan penelitian.
Awalnya disimpulkan bahwa proses migrasi kawanan burung dibantu oleh posisi matahari, menggunakan pedoman posisi bintang-bintang serta memanfaatkan indra penciuman. Kesimpulan terakhir dan yang hingga kini diakui paling valid adalah karena kawanan burung tersebut menggunakan sensor magnet.
Terinspirasi dari cara burung melakukan migrasi itulah yang membuat ilmuwan menciptakan teknologi canggih yang bernama kompas. Sama halnya dengan proses migrasi burung, sistem kerja kompas juga menggunakan sensor magnet. Bermula dari kompas inilah kemudian tercipta Google Maps serta GPS dengan berbagai jenisnya yang membantu manusia untuk mencari arah.
Udang dan Sinar X
Keterbatasan jarak pandang manusia yang tidak mampu melihat benda yang tertutup oleh sekat, dapat diatasi dengan menggunakan teknologi canggih yang bernama mesin x-ray atau sinar x. Dengan teknologi inilah organ dalam tubuh manusia dapat dilihat tanpa melalui proses pembedahan yang oleh masyarakat dikenal dengan sebutan ‘foto rontgent’.
Dalam perkembangannya Sinar X juga digunakan untuk membunuh sel-sel kanker atau radioterapi, dalam dunia industri untuk memeriksa struktur plastik dan getah, dalam dunia penerbangan untuk mengetahui instrumen pesawat yang rusak, dan sebagainya.
Tapi, tahukah Anda bahwa penciptaan mesin x-ray terinspirasi dari udang atau lobster? Mesin x-ray memiliki sistem kerja yang sama dengan udang yaitu memancarkan sinar elektromagnet. Sinar ini bentuknya sama dengan cahaya biasa, gelombang radio dan inframerah, hanya saja gelombang yang dipancarkan memiliki frekuensi 10-7 sampai dengan 10-9.
Spons Laut dan Panel Surya
Teknologi canggih bernama panel surya memang sudah sejak lama digunakan. Namun teknologi ini menjadi semakin sering diperbincangkan seiring dengan maraknya penggunaan energi terbarukan serta penemuan teknologi terbaru yang memungkinkan panel surya dapat lebih hemat dan dengan biaya pembuatan yang lebih murah.
Teknologi panel surya yang murah dan lebih hemat energi ini terinspirasi dari sistem kerja invertebrata laut yang populer dengan sebutan spons laut yang selama ini dijadikan aksesori mandi.
Kemampuan khusus dari spons laut adalah memanen silikon yang terdapat pada air laut untuk dipakai membangun tubuh. Enzim silicatein yang terdapat pada tubuh spons laut dipakai untuk mengubah asam silikat yang terkandung dalam air laut menjadi paku silika.
Sistem kerja dari spons laut itulah yang dikembangkan oleh Daniel Morse bersama timnya di Universitas California Santa Barbara untuk menciptakan panel surya yang murah dan hemat energi.
Bintang Laut dan Kloning
Teknologi canggih bernama kloning yang hingga kini masih dianggap kontroversial karena dianggap melawan alam dan berdampak buruk pada manusia, semakin mencuat sejak keberhasilan para ilmuwan melakukan kloning terhadap domba bernama Dolly.
Teknologi kloning tersebut sebenarnya terinspirasi dari bintang laut yang memiliki kemampuan reproduksi dengan cara seksual dan aseksual. Menariknya, menurut hasil penelitian, umur bintang laut dari hasil reproduksi seksual ternyata lebih pendek dibanding dari hasil reproduksi aseksual.
Kelelawar dan SmartCanes
Salah satu kelebihan yang dimiliki kelelawar adalah kemampuan dalam merasakan sebuah objek yang ada di sekelilingnya meski suasana sekitar dalam kondisi gelap. Hal tersebut disebabkan karena kelelawan dapat memancarkan frekuensi sonar tinggi dan sonar tersebut akan memantul saat bertabrakan dengan benda-benda yang ada di depannya.
Prinsip kerja tersebut menginspirasi para ilmuwan untuk menciptakan teknologi canggih yang membantu para tunanetra bernama SmartCane. Dengan menggunakan SmartCane yang ditempelkan pada tongkat putih, para tunanetra akan terbantu karena tongkat akan bergetar saat akan membentur benda yang ada di depannya.
Itulah 5 teknologi canggih yang terinspirasi dari struktur tubuh dan tingkah pola dari binatang.