Kota kedua setelah kota Jakarta ini memang sangat sibuk dan menjadi satu kota pahlawan yang memiliki nilai sejarah panjang. Selain menjadi pusat industri, kota ini dikenal karena cuacanya yang cukup panas. Namun, dibalik semua itu tentunya ada kisah sejarah yang membuat nama kota Surabaya menjadi terkenal dan berkembang sampai saat ini.
Sejarah Kota Surabaya yang merupakan ibu kota Jawa Timur yang sekaligus menjadi kota metropolitan terbesar setelah kota Jakarta. Di Surabaya inilah pusat perekonomian tercipta seperti bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di Jawa Timur. Kota ini terletak di sebelah timur Jakarta dan barat laut Denpasar, Bali. Kota ini berhadapan langsung dengan laut Jawa ini menyimpan segudang cerita. Untuk itu simak beberapa kisah sejarah dan peninggalannya seperti di bawah ini:
Baca juga : Sejarah Kota Manokwari
Daftar Isi
Sejarah Kota Surabaya
Sering disebut dengan julukan Surabaya adalah Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajah. Surabaya sendiri konon berasal dari cerita mitos adanya pertempuran antara sura ikan hiu dan baya (buaya) dan akhirnya menjadi kota Surabaya.
Bukti sejarah banyak menunjukkan jika Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman kolonial, berangkat pada 1358 M dalam prasasti Triwulan I. Dalam prasasti itu tercantum bahwa Surabaya (Churabhaya) masih berupa desa di tepian sungai Brantas sebagai tempat penyebrangan penting. Dalam buku Negara Kertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca yang mengisahkan perjalanan pesiar Baginda Hayam Wuruk pada tahun 1365 dalam pupuh XVII juga menyebut kota Surabaya.
Banyak sejarawan yang menyangkal walau telah tertulis dalam buku Negarakertagama dan juga bukti prasasti Trowulan mereka percaya bahwa Surabaya sudah ada jauh sebelumnya. Surabaya berdiri tahun 1275 M oleh Raja Kertanegara sebagai tempat pemukiman baru bagi prajuritnya yang berhasil menumpas pemberontakan Kemuruhan tahun 1270 M. Surabaya dulunya bernama Ujung Galuh, hal ini berdasar dari penarikan dugaan oleh sejarawan.
Nama Kota Surabaya sendiri sudah ada sejak awal masa kerajaan Majapahit. Nama Surabaya tercipta dari gabungan kata Sura dan Baya, nama dua binatang yang bertempur. Kedua ikon tersebut digunakan untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi di Ujung Galuh yaitu pertempuran antara tentara yang dipimpin Raden Wijaya dengan pasukan tentara Tar Tar pada tanggal 31 Mei 1293. Dimana tanggal tersebut kemudian dikenal sebagai hari lahirnya Kota Surabaya.
Baca juga : Sejarah Kota Jayapura
Dulunya Surabaya hanya perkampungan atau pedesaan di pinggiran sungai. Secara geografis dapat dilihat bahwa Surabaya merupakan kawasan yang berada di dekat laut dan aliran sungai besar. Nama kampung yang kini masih ada yaitu kampunt Kaliasin, Kaliwaron, Kalidami, Ketabangkali, Kalikepiting, Darmokali, dan lainya yang menjadi bukti untuk menjelaskan bahwa kawasan Surabaya adalah kawasan yang memiliki banyak aliran air dan juga sungai.
Surabaya yang terlelak di pinggir pantai, wilayah yang menjadi arus lalu lintas manusia dari berbagai wilayah juga daerah. Pada tahun 1612 Surabaya sudah merupakan bandar perdagangan besar yang ramai. Surabaya sebagai kota pelabuhan memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan masyarakatnya. Saat itu sungai Kalimas menjadi sungai yang dipenuhi perahu yang berlayar menuju pelosok Surabaya. Surabaya juga menjadi pusat bertemunya orang Jawa dengan orang yang berasal dari luar daerah.
Baca juga : Sejarah Kota Jakarta
Sejarah Kota Surabaya Sebelum Datangnya Penjajah Belanda
Surabaya menjadi gerbang Kerajaan Majapahit yang muaranya di Kali Mas. Pada 31 Mei 1293 menjadi kemenangan pasukan Majapahit melawan Kerajaan Mongol utusan Kubilai Khan namun pada tanggal tersebut dijadikan sebagai hari jadi lahirnya Surabaya. Pasukan dari Raden Wijaya yang datang dari darat yang disimbolkan sebagai Baya ( buaya atau bahaya ). Sedangkan pasukan Mongol yang datang dari laut disimbolkan sebagai ikan Sura ( ikan hiu yang berani ). Sehingga apabila diartikan secara harfiah yaitu berani menghadapi bahaya yang datang mengancam. Pada hari kemenangan itulah diperingati sebagai hari jadi Kota Surabaya.
Saat abad ke-15, agama Islam mulai menyebar dengan pesat di kota Surabaya. Sunan Ampel yang merupakan satu diantara anggota dari walisongo, mendirikan masjid dan juga pesantren di wilayah Ampel. Pada tahun 1530, Surabaya menjadi salah satu bagian dari Kesultanan Demak. Surabaya menjadi sasaran utama penaklukan Kesultanan Mataram setelah runtuhnya Kesultanan Demak.
Baca juga : Sejarah Kota Pangkalpinang
Sejarah Kota Surabaya pada Zaman Hindia Belanda
Awalnya Kota Surabaya adalah ibu kota Keresidenan Surabaya pada zaman Hindia Belanda, yaitu tepatnya saat kolonial ada di negara Indonesia. Wilayahnya meliputi yang sekarang menjadi Kabupaten Jombang, Sidoarjo, Gresik juga Mojokerto. Baru setelah tahun 1905 Surabaya menjadi kota madya atau yang disebut Gemeente.
Surabaya akhirnya dijadikan sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur pada tahun 1926. Surabaya berkembang sangat pesat menjadi kota modern terbesar kedua setelah Batavia atau sekarang dikenal sebagai Jakarta. Tahun 1900 Surabaya hanya berpusat di sekitar Jembatan Merah dan setelah tahun 1920-an pemukiman berkembang seperti Gubeng, Sawahan, Darmo dan Ketabang. Baru tahun 1917 fasilitas – fasilitas seperti pelabuhan mulai didirikan di kota ini dan sampai saat ini masih tetap beroperasi.
Baca juga : Sejarah Kota Bengkulu
Geografis Kota Surabaya
Surabaya memiliki penduduk sebesar 2.813.847 jiwa tahun 2014. Daerah Surabaya yang meliputi daerah metropolitan Gerbangkertosusila yang berpenduduk hampir 10 juta jiwa, angka terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek. Surabaya memiliki Bandar Udara Internasional Juanda, Pelabuhan Tanjung Perak, dan Pelabuhan Ujung. Surabaya secara geografis berada pada 07˚09`00“ – 07˚21`00“ Lintang Selatan dan 112˚36`- 112˚54` Bujur Timur. Luas wilayah Surabaya meliputi daratan dengan luas 350,54 km² dan lautan seluas 190,39 km².
Peninggalan Sejarah di Kota Surabaya
- Monumen Kapal Selam bertempat di Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya.
- Tugu Pahlawan merupakan monumen yang menjadi markah tanah Kota Surabaya.
- Jembatan Merah semasa VOC bernilai penting karena merupakan penghubung paling vital melewati Kalimas menuju Gedung Karesidenan Surabaya.
- Hotel Majapahit merupakan hotel mewah bersejarah di Surabaya.
- Gedung Pertamina awalnya adalah bangunan De Societeit Concorda, gedung ini dibangun pada tahun 1843.
- Gedung Bank Mandiri Surabaya dulunya bernama Gedung NV Lindevetes dan gedung ini dibangun tahun 1911 oleh Hulswit.
- Gedung Siola dahulu bernama White Laidlaw, gedung ini didirikan pertama kali pada 1877.
- Monumen Jenderal Soedirman dibanguan untuk mengenang jasa Panglima Besar Jenderal Soedirman.
- Museum Sepuluh November didirikan untuk memperjelas berdirinya Monumen Tugu Pahlawan.
- Gedung Hallo Surabaya dulunya adalah Rumah Sakit Mardi Santoso oleh perkumpulan Mardi Santoso. Pendiriannya diprakarsai oleh Dr. Van Hoogstraten pada November 1951.
Budaya dan Tempat Wisata di Kota Surabaya
Mengenal sejarah kota Surabaya tidak cukup hanya dari kisah peninggalannya saja, berikut ini ketahui budaya yang ada di kota pahlawan ini:
Bentuk kesenian tradisional Surabaya banyak ragamnya seperti seni tari, seni musik dan seni panggung. Ludruk juga menjadi kesenian rakyat orisinil Jawa Timur. Kesenian rakyat yang berasal dari Jombang ini, menjadi maskot budaya khas Surabaya, terutama tarian Ngremo – nya. Lalu ada Gending Jula-Juli Suroboyo,Tari Remo, Kentrung, Okol, Seni Ujung, Besutan, upacara Loro Pangkon, Tari Lenggang Suroboyo dan Tari Hadrah Jidor.
Wisata di kota Surabaya yang Bisa Kamu Kunjungi Seperti:
- Taman Bungkul adalah area wisata religi, tempat ziarah ke makam Ki Ageng Supo atau Sunan Bungkul.
- Taman Prestasi, tempat wisata di Surabaya yang satu ini letaknya berada di Jl. Ketabang Kali No.6 Ketabang, Genteng, yaitu pusat kota ke utara.
- Pantai Ria Kenjeran Park, berada di kota Surabaya bagian timur laut.
- Ekowisata Mangroove, lokasinya ada di Jl. Raya Wonorejo, Rungkut.
- Kebun Binatang Surabaya, berada di tengah kota, dekat dengan patung Sura dan Boyo.
- Taman Hiburan Rakyat, lokasinya ada di Jl. Kusuma Bangsa No.116-118, Tambaksari yang merupakan pusat kota bagian utara, dekat Taman Makam Pahlawan dan Hi-Tech Mall.
- Surabaya Karnival Park, berada di pinggiran selatan Kota Surabaya, yaitu di Jl. Ahmad Yani No.333, Gayungan.
- Museum Surabaya, letaknya berada di tengah kota, yaitu di Gedung Siola, Jl. Tunjungan, Genteng.
Demikianlah beberapa kisah sejarah kota Surabaya, semoga menjadi manfaat dan juga pengetahuan untuk kalian semua.