Kota Palangkaraya merupakan Ibu Kota Kalimantan Tengah, salah satu kota penting yang sering digadang sebagai kota pengganti kota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Indonesia kelak.
Perkembangan pembangunan dan wisata mulai mengemuka dari kota ini, sebuah kota yang hampir terlupakan sebagai salah satu tujuan wisata yang menarik. Kota Palangkaraya kini telah berbenah dan bersiap menjadi salah satu penantang sebagai destinasi wisata di Indonesia. Ada banyak ragam keunikan dan juga hal menarik yang tersembunyi di kota ini. Bagi mereka yang mengetahui kota ini adalah kota masa depan, maka sudah pasti kelak kota ini menjadi salah satu kota besar di Indonesia.
Namun, dibalik semua itu pasti ada sejarah dan cerita yang harus dijaga sampai generasi penerus agar mereka tidak lupa akan bangsa dan kampung halamannya. Berikut ini akan dibahas mengenai asal mula dan sejarah kota Palangkaraya dulu dan saat ini:
Baca juga : Sejarah Kota Ambon
Daftar Isi
Sejarah Dan Perkembangan Kota Palangkaraya
Kata Palangkaraya memiliki dua suku kata yaitu “Palangka” dan “Raya”. Palangka adalah suatu wadah palangka yang dipercaya sebagai lukisan gambar burung elang yang dipakai oleh Mahatala Langit Tuhan Yang Maha Esa untuk menurunkan manusia pertama ke Raya bumi. Kota ini memiliki sebuah lambang yang berbentuk perisai yang memiliki banyak makna dan filosofi. Diantaranya yaitu keberanian atau kemauan membangun Kota Palangka Raya dari suatu daerah hutan, menjadi kota bersemboyan “Isen Mulang“, dengan modal alam dan tenaga demi kejayaan Negara pada umumnya dan rakyat Kalimantan pada khususnya.
Baca juga : Sejarah Kota Gorontalo
Dilengkapi dengan amal, kegiatan, cita – cita dan tekad kepamongprajaan bersemboyan “Tut Wuri Handayani“ untuk membina dan membimbing masyarakat ke arah kesejahteraan rohaniah dan jasmaniah berpedoman pada falsafah Negara Pancasila.
Di mulai dari kemerdekaan Indonesia yang masih seumur jagung, kota ini sudah terlibat secara tertulis dalam tinta sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tujuh tahun setelah kemerdekaan Indonesia, muncul gerakan masyarakat di Kapuas, yaitu Barito dan Kotawaringin agar terbentuk provinsi administratif Kalimantan Tengah. Tuntutan itu terus menggelora dan disampaikan kepada pemerintah daerah Kalimantan dan pemerintah pusat di Jakarta.
Pondasi awal Kota Palangkaraya terbentuk pada tahun 1957, melalui undang-undang darurat No. 10/1957 tentang pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah. Wilayah yang dahulunya merupakan hutan belantara, wilayah yang kemudian berubah menjadi sebuah desa yang bernama Desa Pahandut, yang dalam prosesnya yang panjang kemudian berubah menjadi Kota Palangkaraya, sebuah kota yang termasuk salah satu kota dengan wilayah terluas yang ada di Indonesia.
Kemudian pada 23 Mei 1957 keluarlah Undang-undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 tentang Pengesahan Berdirinya Daerah Tingkat I Kalteng. Lalu pada 17 Juli 1957, Presiden Soekarno menancapkan tiang pertama Provinsi Kalteng di lokasi yang sekarang dinamakan Tugu Soekarno di Jalan S Parman Palangka Raya.
Bahkan pada kunjungan Presiden Indonesia pertama yaitu Presiden Ir. Soekarno pernah juga mengisyaratkan jika Kota Palangkaraya sebagai Ibu Kota Negara Indonesia karena potensi yang dimiliki kota ini sebagai Pusat Pemerintahan. Sempat tenggelam isu tersebut dan sempat muncul kembali pada saat Presiden Soeharto dan Presiden Bambang Yudhoyono menjabat. Kepadatan dan kemacetan yang terjadi hampir di seluruh sudut Jakarta menjadi pemicunya. Dan pada tahun 2019 pemerintahan Joko Widodo merencanakan untuk memindahkan ibukota Jakarta di Kalimantan, dan draft tersebut masih dalam penggodokan.
Baca juga : Sejarah Kota Banjarmasin
Kota Palangkaraya menjadi Kota Praja yang otonom terjadi pada tahun 1965 tepatnya pada tanggal 12 Juni 1965. Dengan dihadiri oleh Ketua Komisi B DPRGR, Bapak L.S. Handoko Widjojo dan beberapa pejabat penting Negara Indonesia saat berlangsunglah upacara peresmian Kota Palangkaraya sebagai kota yang otonom. Hari jadi Kota Palangkaraya yaitu jatuh pada tanggal 14 Agustus 1950.
Geografi Kota Palangkaraya
Wilayah Kota Palangka Raya terdiri dari 5 Kecamatan yaitu Kecamatan Pahandut, Kecamatan Sabangau,Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Rakumpit. Kota Palangka Raya secara geografis terletak pada 113˚30`- 114˚07` Bujur Timur dan 1˚35`- 2˚24` Lintang Selatan, dengan luas wilayah 2.853,52 Km2 (267.851 Ha) dengan topografi terdiri dari tanah datar dan berbukit.
Baca juga : Sejarah Kota Palembang
Peninggalan Sejarah Kota Palangkaraya
Beberapa peninggalan sejarah di Kota Palangkaraya yang patut untuk diketahui, yaitu:
- Monumen Tugu Soekarno (Jl. S. Parman), pada tanggal 17 Juli 1957 tiang pertama pembangunan Kota Palangka Raya diresmikan oleh Presiden Pertama Indonesia yaitu Bapak Ir. Soekarno. Pada saat pidatonya beliau menyampaikan bahwa suatu hari nanti ingin menjadikan Kota Palangkaraya sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia.
- Rumah Tjilik Riwut Resto, rumah Bapak Tjilik Riwut adalah Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Kalimantan Tengah. Rumah yang dahulu beliau tempati dan kini sudah beralih fungsi menjadi Gallery dan Resto.
- Cagar Budaya Sandung Ngabe Sukah, adalah bangunan kecil yang terbuat dari kayu ulin dan bertiang empat, dua atau satu. Fungsi dari Sandung adalah sebagai persemayaman orang yang telah meninggal.
Budaya Kota Palangkaraya
Contoh dari bentuk budaya Palangkaraya yang masih ada sampai saat ini yaitu:
- Tiwah adalah upacara adat keagamaan yang merupakan bagian dari umat Hindu Kaharingan , yaitu agama tertua di Kalimantan. Ritual ini merupakan prosesi menghantarkan roh leluhur atau keluarga yang telah meninggal menuju alam baka.
- Festival Seni dan Budaya tahunan yang dilaksanakan sebagai wujud apresiasi pemerintah dan masyarakat kota Palangka Raya atas peninggalan adat istiadat leluhur yang diadakan setiap bulan April. Festival ini menampilkan berbagai perlombaan tradisional.
- Kontes pemilihan Putra Putri Pariwisata ini merupakan perwakilan dari seluruh wilayah kota Palangka Raya yang memiliki kemampuan lebih di bidang Pariwisata yang mencakup pengetahuan tentang Pariwisata
Tempat Wisata Kota Palangkaraya
Beberapa destinasi wisata yang ada di kota Palangkaraya adalah:
- Taman Nasional Tanjung Puting, Pangkalan Bun, berlokasi rehabilitasi orang utan di Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, Camp Pondok Ambung, dan Camp Leakey; sambil menjelajah Sungai Sekonyer.
- Jembatan Kahayan yang berjarak sekitar 14 km dari Bandar Udara Tjilik Riwut. Jembatan yang membentang di atas Sungai Kahayan yang memiliki panjang 640 meter dan lebar 9 meter.
- Taman Pasuk Kameluh dan terdapat Tugu Soekarno. Tugu ini menjadi penanda bahwa sejak tahun 1957, Soekarno sudah mempertimbangkan Palangka Raya sebagai alternatif ibu kota Indonesia.
- Rumah Adat Dayak Pasir Panjang, rumah ini juga menjadi pusat upacara adat, event kesenian, dan pertunjukan tari adat yang kerap dilakukan oleh masyarakat Pasir Panjang.
- Gunung Usung, Kabupaten Murung Raya.
- Air Terjun Tosah, Kabupaten Murung Raya.
- Danau Tahai adalah danau yang airnya berwarna merah, disebabkan oleh akar pohon gambut. Di sekeliling danau terdapat jembatan kayu dan rumah terapung yang disebut ‘rumah lanting’.
- Desa Teluk Bogam adalah desa pesisir yang berada di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Keunikan Pantai Teluk Bogam terletak pada hamparan pasir putih yang berada di tengah laut, yang disebut Gosong Baras Basah.
- Hutan Desa Pasir Panjang, berbagai fasilitas seperti lahan berkemah, rumah pohon, dan jalur trekking. Pengelola juga menyediakan sepeda dan ATV untuk pengunjung berkeliling.
- Taman Nasional Sebangau adalah salah satu hutan rawa gambut yang masih tersisa di Kalimantan. Hutan tersebut juga dikenal dengan ekosistem khusus air hitam.
Baca juga : Sejarah Kota Padang
Cukup sekian penjelasan sejarah kota Palangkaraya yang bisa dijelaskan, semoga menjadi manfaat untuk kalian semua.