Sejarah Kota Bandung Salah Satu Kota Terbaik Indonesia

Sejarah Kota Bandung yang sangat panjang tidak hanya meninggalkan kisah yang menarik dari zaman ke zaman, tapi juga mewariskan situs-situs bersejarah dengan konstruksi dan arsitektur indah yang sampai sekarang masih dapat disaksikan.

Bandung seolah memang ditakdirkan untuk menjadi sebuah wilayah yang indah, bahkan tanpa campur tangan manusia sekalipun. Sehingga seorang fenomenolog, budayawan dan psikolog asal Belanda yang namanya cukup populer di era ‘70an – ‘80an mengatakan, “Bumi Pasundan lahir saat Tuhan sedang tersenyum”.

Sejarah Berdirinya Kota Bandung

Sejarah Kota Bandung erat kaitannya dengan diangkatnya Herman Willem Daendels pada tahun 1808 – 1811 sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Tujuan diangkatnya Daendels adalah untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serbuan Inggris.

sejarah kota bandung
sejarah kota bandung

Karena Inggris memiliki angkatan laut yang kuat dan sulit untuk dilawan, maka Daendels berpikir akan lebih mudah jika memobilisi darat apabila Inggris melakukan serangan. Itu sebabnya dibangunlah Groote Postweg atau Jalan Raya Pos yang menghubungkan ujung Barat dengan ujung Timur Pulau Jawa, yaitu dari Anyer ke Panarukan sejauh 1.000 km.

Baca juga : Sejarah kota medan

Pembangunan Groote Postweg berdampak besar pada kota-kota yang dilaluinya, termasuk Bandung. Karena begitu dilakukan pembungan jalan, Daendels memerintah Bupati ke-6 Bandung, R.A Wiranatakusumah II untuk memindahkan ibukota Kabupaten Bandung yang semula berada di Krapyak.

Wiranatakusumah II pun mencari lokasi baru yaitu di dekat sumber mata air di tepi Barat Sungai Cikapundung. Karena mata air tersebut terdiri dari 2 sumur yang saling berhadap-hadapan yang dalam Bahasa Sunda disebut “bandungan”, maka kota baru tersebut selanjutnya dikenal dengan sebutan Kota Bandung.

Selanjutnya, pembangunan tata ruang kota dilakukan dengan konsep tradisional, seperti Pendopo yang dibangun di Selatan alun-alun dengan menghadap ke arah Gunung Tangkuban Perahu, Masjid Agung dibangun di sisi Barat, sedang pasar berada di sisi Timur alun-alun.

Alun-alun Bandung
Alun-alun Bandung ilustrasi gambar bandung

Setelah “kota baru” berdiri, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan besluit pada 25 September 1810, yang menyatakan bahwa Kota Bandung ditetapkan sebagai Ibukota Kabupaten Bandung. Itulah sejarah Kota Bandung yang menjadikan tanggal 25 september ditetapkan sebagai hari jadi Kota Bandung.

Artefak-artefak Sejarah Kota Bandung

Sejak pertama berdiri hingga dua abad berjalan, sejarah Kota Bandung diwarnai dengan berbagai macam peristiwa penting yang tercatat dalam sejarah nasional Republik Indonesia.

Goresan pena sejarah Kota Bandung tersebut juga diwarnai dengan berdirinya situs-situs bersejarah utamanya situs yang dibangun pada masa kolonial Belanda yang sampai sekarang masih banyak yang berdiri kokoh dengan desain arsitektur yang menarik untuk dipandang.

Beberapa diantaranya adalah Pendopo Kabupaten, Masjid Agung, Tugu Nol Kilometer, Stasiun Kereta Api, Kantor Pos, Gedung Sate, Gedung Merdeka, Gedung Indonesia Menggugat, Hotel Savoy Homann serta China Town.

gedung bioskop bandung
gedung bioskop bandung ilustrasi gambar bandung

Diantara beberapa situs bersejarah yang hingga kini masih berdiri kokoh dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sejarah Kota Bandung adalah “Titik Nol Kilometer” yang berupa sebuah monumen berbentuk tugu dengan bagian atas dihiasi sebuah stoomswal atau mesin penggilingan.

Monumen berbentuk tugu peringatan tersebut diresmikan pada 18 Mei 2004 oleh Danny Setiawan yang menjadi Gubernur Jawa Barat kala itu. Didirikannya monumen dengan maksud untuk didedikasikan kepada masyarakat Priangan yang menjadi korban kerja rodi untuk membangun Jalan Raya Pos atas perintah Daendels.

Baca juga : objek wisata candi jogja

Bangunan kedua yang melekat dengan sejarah Kota Bandung adalah Pendopo Kabupaten  karena dibangun bersamaan dengan berdirinya Kota Bandung. Komplek Pendopo Kabupaten ini menempati lahan seluas 18.984 meter2 dengan bangunan utama seluas 1.805,25 meter2 dan bangunan pendopo seluas 470 meter2.

Pembangunan pendopo diprakarsai Bupati Bandung ke-6 yang juga pendiri Kota Bandung, yaitu Wiranatakusumah II. Proses pembangunan memakan waktu sekitar 1tahun yaitu sepanjang tahun 1811 – 1812. Awalnya berupa bangunan sederhana dengan dinding kayu beratap ijuk sebelum berubah menjadi gedung megah sebagaimana yang ada sekarang.

Situs bersejarah lainnya yang mengguratkan masa lalu pada Kota Bandung adalah Masjid Raya yang merupakan bangunan masjid tertua di Bandung karena didirikan pada tahun 1812, bahkan ada yang menyebut masjid ini dibangun pada tahun 1810.

Selain ketiga landmark tersebut, masih banyak lagi bangunan-bangunan yang menyuguhkan sisa-sisa keindahan masa lalu dan menjadi saksi bisu dari sejarah Kota Bandung yang kini menjadi salah satu kota terbaik di Indonesia.