Apa puisi? Makna puisi adalah karya sastra yang kandungannya adalah ungkapan perasaan seorang penyair yang menggunakan makna semantik dan mengandungi irama, puisi dan irama dalam susunan matriks dan baitnya.
Baca juga : Contoh Puisi Ibu
Sesetengah mengatakan bahawa makna puisi adalah karya sastera yang mengandungi kandungan makna metafora dan persembahan mereka disertai dengan puisi, irama, matriks dan bait, dalam gaya bahasa yang meyakinkan.
Daftar Isi
Pengertian Puisi
Sesetengah sarjana moden telah mentakrifkan puisi sebagai perwujudan imaginasi, semangat, seorang penyair yang mengundang orang lain untuk “dunia” nya. Walaupun bentuknya pendek dan padat, adalah biasa bagi orang lain untuk sukar untuk menerangkan makna puisi yang dipancarkan dari setiap ayat.
Makna puisi mengikut pakar
Untuk lebih memahami puisi apa arti, kita boleh merujuk kepada pendapat ahli berikut:
H. B. Jassin
Menurut H. B. Jassin, makna puisi adalah karya sastera dengan perasaan yang mengandung pemikiran dan gagasan.
Herman Waluyo
Menurut Herman Waluyo, makna puisi adalah karya sastera yang mengungkapkan pemikiran dan perasaan para penyair secara imajinatif dan disusun dengan memfokuskan semua kekuatan bahasa pada struktur fizikal dan struktur dalamannya.
Unsur-unsur puisi
Puisi dibentuk oleh struktur dalaman dan struktur fizikal yang membentuknya dalam satu. Unsur puisi adalah berikut:
Struktur batin
Struktur dalaman puisi juga dikenali sebagai intipati puisi, yang terdiri daripada beberapa perkara, seperti;
Baca juga : Puisi Romantis
- Tema / Makna (makna)
- Rasa
- Nada
- Tujuan
Struktur fisik
Struktur fisik puisi juga dipanggil kaedah menyampaikan intipati puisi, yang terdiri dari yang berikut;
- Perwajahan Puisi (tipografi)
- Diksi
- Imaji
- Kata-kata konkrit
- Gaya bahasa
- Rhyme / Irama
Jenis puisi
Jenis puisi ini boleh dikelompokkan mengikut zaman. Bergantung pada makna puisi sebelum ini, berikut adalah beberapa jenis puisi ini:
Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang masih tertakluk kepada berbagai peraturan seperti; bilangan kata dalam garis puisi, bilangan baris dalam bait puisi, perwakilan, bilangan suku kata dalam setiap baris, irama puisi
Baca juga : Puisi Kemerdekaan
Beberapa puisi lama yang disertakan adalah;
- Mantra, kata-kata yang dipercayai mempunyai kuasa ajaib.
- Pantun, yang merupakan bentuk puisi purba yang terdiri daripada empat siri dengan kemasan kasar.
- Karmina, adalah puisi ultra cepat yang bentuknya lebih pendek daripada puisi.
- Seloka, adalah puisi berkaitan yang berasal dari klasik Melayu yang mengandungi kata-kata.
- Gurindam, yang merupakan puisi yang terdiri daripada dua ayat, setiap ayat mengandungi dua baris kalimat dengan puisi yang sama.
- Syair, yang merupakan puisi empat baris dengan akhiran yang sama.
- Talibun, puisi yang mempunyai lebih daripada empat baris dan mempunyai abc-abc irama.
puisi baru
Puisi baru adalah sejenis puisi yang lebih bebas daripada puisi lama, dari segi bilangan, suku kata dan puisi. Antara puisi baru yang disertakan adalah;
- Balada, puisi mudah yang menceritakan kisah cerita rakyat, kadang-kadang dinyanyikan atau dibentangkan dalam dialog.
- Himne (gita puja), yang merupakan cara menyanyi, biasanya menyembah Tuhan atau Tuhan.
- Ode, yang merupakan puisi lirik yang memuji orang yang mempunyai nada yang hebat dan tema yang serius.
- Epigram, yang merupakan puisi tentang kehidupan.
- Romansa, sejenis puisi sejarah yang mengandungi perasaan cinta yang melimpah.
- Elegi, yang merupakan puisi atau lagu yang mengandungi kesedihan dan ekspresi kesedihan, terutama dalam hal kematian.
- Satire adalah puisi yang menggunakan gaya bahasa yang mengandungi sindiran atau kritikan dan ditransmisikan dalam bentuk ironi, sindiran atau parodi.
- Distikon, yang merupakan puisi, setiap ayat terdiri dari 2 baris (puisi dua kawat).
- Terzina, yang merupakan puisi, setiap ayat terdiri dari 3 baris (puisi tiga kawat).
- Kuatren, yang merupakan puisi, setiap ayat terdiri dari 4 baris (puisi empat-kawat).
- Kuint, yang merupakan puisi, setiap ayat terdiri dari 5 baris (lima puisi).
- Sekstet, yang merupakan puisi dengan setiap ayat yang terdiri dari 6 baris (puisi enam kawat).
- Septima, yang merupakan puisi dengan setiap ayat yang terdiri dari 7 baris (tujuh utas).
- Oktaf / Stanza, yaitu, puisi, setiap ayat terdiri dari 8 baris (delapan puisi).
- Soneta, yang merupakan puisi yang terdiri dari 14 baris dibagi menjadi 2, di mana 2 bait pertama adalah 4 baris dan 2 detik masing-masing tiga baris.
Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer adalah jenis puisi yang mencoba keluar dari ikatan konvensional puisi itu sendiri. Jenis puisi ini selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan tidak lagi mementingkan ritme, gaya bahasa dan hal-hal lain yang biasa ditemukan dalam puisi lama dan baru.
Baca juga : Contoh Surat Pengunduran Diri
Beberapa yang termasuk dalam puisi kontemporer termasuk;
- Puisi mantra, puisi yang mengambil sifat mantra.
- Puisi Mbeling, puisi yang belum mengikuti aturan umum dan kondisi puisi.
- Puisi konkret, puisi ini lebih memprioritaskan dalam bentuk grafik (wajah dan bentuk lain) dan memang tidak akan sepenuhnya mempergunakan bahasa sebagai media.
Itulah di atas merupakan uraian singkat tentang makna puisi, unsur-unsur dan struktur puisi, dan jenis-jenis puisi berdasarkan zaman. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda.