Bisa dibilang memang bukan menjadi sebuah rahasia lagi bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal dengan wisata yang bervariasi. Yogyakarta seakan tak pernah bosan kami berkunjung lagi. Banyak hal yang bisa Anda jelajahi, seperti pantai, kuliner, dan pasar.
Selain itu, Yogyakarta juga terkenal dengan candi-candi istimewanya. Dengan arsitektur mewah kuno yang khas dari kerajaan Hindu dan Budha, 5 candi ini dapat menjadi pilihan tujuan Anda.
Baca ini : Sejarah Kota Daerah Istimewa Yogyakarta
Daftar Isi
Candi Borobudur, sejarah dan daya tarik eksotis.
Candi Borobudur adalah salah satu candi Budha terbesar di dunia dan terletak di Indonesia. Terkadang kita suka melupakan ini. Di negara kita ada banyak peninggalan yang luar biasa, tetapi sebaliknya kita menganggapnya normal.
Arsitektur yang megah, area dan sejarah candi Borobudur menjadikan candi ini salah satu warisan budaya dunia. Sudah didirikan langsung oleh UNESCO. Wisata jogja ke Candi Borobudur bisa sangat bermanfaat bagi kita. Selain liburan, selain belajar sejarah dan mengagumi kebesaran budaya dari leluhur kita.
Kekayaan budaya dan sejarah candi ini telah diakui oleh dunia, ini membantu kita untuk mengetahuinya juga. Silakan lihat informasi tentang Borobudur di bawah ini. Informasi yang kami sajikan bukan hanya informasi wisata tentang candi Borobudur, tetapi juga sejarah dan hal-hal penting lainnya yang perlu kami ketahui.
- Sejarah berdirinya candi Borobudur.
Sejarah dasar candi Borobudur diperkirakan sekitar 750 Masehi. Candi Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga dari dinasti Syailendra, salah satu dinasti besar dan kuat yang ada di kepulauan itu.
Candi ini berada di pusat pengembangan agama Buddha pada saat itu sampai akhirnya ditinggalkan. Kemungkinan penyebabnya adalah karena serangkaian letusan di Gunung Merapi, yang menyebabkan penduduk pindah ke tempat yang lebih aman. Pendapat lain juga menyatakan bahwa tempat ini mulai sepenuhnya ditinggalkan setelah agama Islam menyebar ke tanah Jawa.
Tanpa pengawasan, alam kembali berkuasa. Candi Borobudur ditutupi dengan tanah dan pepohonan, sehingga benar-benar berubah menjadi bukit. Namun, mitos dan cerita tentang candi ini masih hidup di masyarakat.
Candi Prambanan
Candi Prambanan sendiri merupakan salah satu dari kompleks candi di jogja yang begitu terkenalnya dan telah diterapkan oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia pada tahun 1991, selain Candi Borobudur. Tentunya akan beda dengan candi Borobudur, yang merupakan petilasan Budha, candi Prambanan sendiri merupakan kompleks candi Hindu.
Meski begitu, lokasi keduanya di Jawa Tengah juga menunjukkan bahwa umat Buddha dan Hindu dulu hidup harmonis. Kedua candi besar ini juga merupakan bukti kemajuan peradaban manusia pada waktu itu karena mereka mampu membangun candi dengan seni arsitektur yang luar biasa tanpa bantuan teknologi canggih.
- Sejarah singkat candi Prambanan
Sampai sekarang, tidak pasti kapan candi ini dibangun dan atas perintah apa. Tetapi kecurigaan yang kuat adalah bahwa Candi Prambanan dibangun pada pertengahan abad kesembilan oleh raja dinasti Sanjaya, Raja Balitung Maha Sambu. Tuduhan tersebut didasarkan pada isi prasasti Syiwagrha yang ditemukan di Prambanan dan saat ini berada di Museum Nasional Jakarta. Prasasti 778 Saka (856 M) ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.
C.A. melaporkan penemuan kembali reruntuhan terbesar di gedung itu, Candi Siwa. Lons pada 1733. Upaya penggalian dan pendaftaran pertama dilakukan di bawah pengawasan Groneman. Penggalian selesai pada tahun 1885, termasuk pembersihan semak belukar dan pembangunan kembali batu dari reruntuhan candi.
Candi Sewu
Tur jalan kaki di kawasan Jogja, wisatawan disuguhkan dengan menu berbagai jenis atraksi. Mulai dari objek pantai di Gunung Kidul, wisata gunung di lereng Merapi, dan yang tak kalah luar biasa adalah wisata sejarah dan budaya yaitu candi jogja.
Dibandingkan dengan bagian lain Jawa, mungkin wilayah kota jogja adalah yang paling padat dengan sisa-sisa sejarah. Terutama kompleks candi di daerah antara lereng selatan Gunung Merapi di utara hingga pegunungan Sewu di selatan.
Candi Sewu adalah salah satu dari puluhan candi di daerah tersebut. Kompleks Candi Sewu adalah koleksi candi Budha terbesar di daerah sekitar Candi Prambanan. Kompleks candi ini memiliki ekstensi 185 meter dari utara ke selatan dan 165 meter dari timur ke barat.
Pintu masuk kompleks candi berada di empat sudut angin. Namun melihat struktur bangunan, diyakini bahwa pintu utama terletak di sisi timur. Di setiap pintu masuk, pintu dikawal oleh patung Dwarapala. Dwarapala adalah meter raksasa setinggi lebih dari 2 meter.
Dalam komposisi penuh, kompleks candi Sewu terdiri dari 249 bangunan candi, yang disusun untuk membentuk wajradhatu mandala, perwujudan alam semesta dalam kosmologi Buddha Mahayana. Di setiap arah angin ada masing-masing pasangan sudut candi saling berhadapan. Namun saat ini hanya sudut kembar timur candi dan candi sudut utara masih utuh.
Candi yang lebih kecil mengelilingi candi utama terbesar, tetapi beberapa bagian tidak lagi utuh. Di belakang deretan ke-4 candi kecil ada halaman berlapis batu dan di tengahnya ada candi utama.
Candi utama memiliki rencana poligon 20 sudut yang menyerupai salib berdiameter 29 meter dan ketinggian bangunan mencapai 30 meter. Di setiap arah angin ada struktur bangunan yang menjorok ke luar, masing-masing dengan tangga dan ruang sendiri dan dimahkotai dengan penataan stupa.
Seluruh bangunan candi terbuat dari andesit. Berdasarkan temuan pada saat restorasi, diperkirakan bahwa desain awal bangunan hanya candi utama satu kamar. Jogja candi ini kemudian diperluas dengan menambahkan struktur tambahan di sekitarnya.
Ruang utama di tengah lebih besar dengan langit-langit yang lebih tinggi dan dapat diakses melalui ruang timur. Sekarang tidak ada patung di lima kamar ini. Namun, karena kehadiran pahatan batu teratai atau singgasana di aula utama, diperkirakan bahwa di ruangan ini ada patung bodhisattwa Manjusri atau Buddha perunggu yang tingginya mencapai 4 meter. Tapi sekarang patung itu telah hilang, mungkin telah dijarah karena mengambil logamnya selama berabad-abad.
Pesona candi Ratu Boko
Yogyakarta bukan hanya bentang alam, tetapi juga sejarah dan budaya, yang juga sangat menarik untuk dilihat. Tidak mengherankan, Yogyakarta dipromosikan sebagai resor berikutnya setelah pulau Bali. Kombinasi alam dan budaya di kota yang disebut kota Gudeg sebenarnya bisa disetujui.
Candi Ratu Boko, juga disebut Situs Ratu Buko, adalah bukti warisan sejarah negara itu. Mengapa saya bisa membaginya dengan Situs? Sebab, Ratu Boko adalah reruntuhan sebuah istana dan bangunannya tidak menyerupai candi. Tempat ini juga bisa disebut Istana Ratu Boko.
- Sejarah singkat candi kota jogja, Ratu Boko
Pada abad ketujuh belas, ada seorang warga negara Eropa yang mengunjungi Jawa, tepatnya di wilayah Bokoharjo. Hanya saja, orang tersebut tidak menemukan situs yang dimaksud. Orang Eropa yang masih penasaran dengan situs ini juga memberi tahu H.J. De Graff adalah seorang Belanda yang kemudian melakukan penelitian terhadap FDX Bosch yang akhirnya menemukan reruntuhan ini.
Menurut candi Budha Abhayagiri, yang memiliki nomor 792 M, situs Ratu Baka adalah tempat Rakai Panangkaran yang meninggalkan raja Mataram karena membutuhkan ketenangan. Kemudian, Rakai Panangkaran membangun sebuah candi yang disebut Abhayagiri Wihara.
Ada juga kisah yang mengungkapkan bahwa Ratu Boko diambil dari nama yang juga merujuk pada bapak legenda Roro Jonggrang. Kisah ini telah berkembang pesat di masyarakat sekitar. Istana Ratu Boko digunakan selama dinasti Syailendra.
Situs Ratu Boko adalah peninggalan agama Buddha. Karena, Rakai Panangkaran dikenal sebagai penganut Buddha. Ini dikenal oleh Patung Buddha Dyani, tetapi situs ini juga bisa disebut sebagai situs warisan Hindu dengan fondasi patung Durga, Yoni dan Ganesha.
Candi Ijo
Yogyakarta adalah salah satu tujuan wisata nomor 2 setelah Bali, tentu saja, karena banyaknya tujuan wisata yang indah dan beragam yang berkisar dari alam, sejarah, budaya hingga wisata religius di Yogyakarta. Salah satunya yang telah dikaitkan dengan Jogja adalah banyaknya candi yang menjadi tujuan wisata di Jogja. Dari beberapa candi di Jogja, ada sebuah candi dengan lokasi tertinggi di antara candi-candi lain di Jogja, Candi Ijo. Candi Ijo terletak di sebuah bukit yang terletak di sebelah timur Jogja, yang diperkirakan 375 meter di atas permukaan laut. Candi Ijo sekarang menjadi salah satu tujuan wisata favorit candi di Jogja.
Dengan lokasinya di perbukitan tinggi dan timur Jogja, Candi Ijo memiliki daya tarik khusus yang tidak dimiliki oleh candi-candi lain di Yogyakarta, daya tariknya adalah jika Anda mengunjungi Candi Ijo Anda dapat melihat pemandangan atau panorama kota Jogja dari ketinggian yang sangat indah, bahkan Anda dapat melihat landasan pacu atau penerbangan dari bandara Adisucipto dengan pesawat lepas landas atau mendarat, sehingga Candi Ijo sekarang menjadi tujuan favorit di Jogja.
Tidak berhenti sampai disitu, objek wisata candi Ijo lainnya, selain bangunan candi dan pemandangan indah, dari sini Anda bisa berburu saat matahari terbenam atau matahari terbenam. Ya, Candi Ijo adalah salah satu tempat terbaik untuk menikmati matahari terbenam atau matahari terbenam di Jogja. Tidak sedikit pengunjung yang meluangkan waktu hanya datang untuk berburu saat matahari terbenam atau matahari terbenam dari Candi Ijo.
Candi Ijo terletak di dekat tujuan wisata lain yang tidak kalah menarik, ada Tebing Breksi, yang terletak hanya sekitar 500 meter di sebelah barat candi, selain Candi Barong, Candi Banyunibo, Ratu Boko dan Candi Prambanan, yang masih bisa dikatakan dekat. dengan lokasi candi Ijo
Objek Wisata Candi Di Jogja Paling Populer
Demikian adalah informasi mengenai objek wisata candi di jogja yang paling populer sampai dengan saat ini, semoga dapat bermanfaat dan memberi referensi.