Pupuk kompos sudah sangat familiar di telinga siapa saja. Pupuk kompos merupakan salah satu jenis pupuk yang digunakan sebagai penambah nutrisi bagi tanaman dengan tujuan supaya kebutuhan nutrisi tercukupi dengan baik sehingga tanaman bisa tumbuh dengan subur. Pupuk kompos dibuat dari kumpulan bahan organik seperti dedaunan, rerumputan, kotoran ternak, dan lain sebagainya. Tanah yang menjadi media tanam suatu tanaman akan menjadi lebih subur dan gembur setelah diberi pupuk kompos. Lalu, bagaimana cara membuat pupuk kompos sebenarnya?. Pembuatan pupuk kompos sangat mudah. Mesin pengolah kompos atau alat pencacah kompos menjadi salah satu alat yang digunakan untuk membuat pupuk sampah organik atau pupuk kandang manual atau otomatis. Berikut ini simak mesin kompos yang patut diketahui.
Cukup dengan mengumpulkan sisa-sisa sampah organik dan membiarkannya membusuk secara alami. Untuk mempercepat proses pembusukan, bisa tambahkan cacing-cacing tanah yang tidak lain adalah organisme pengurai yang sangat baik selain bakteri pengurai. Hanya saja ukuran sampah organik yang terlalu besar akan mempengaruhi durasi pembusukan. Sampah organik yang sebelumnya telah dihancurkan dahulu akan lebih mudah dan lebih cepat dibusukan dan diurai oleh organisme-organisme pengurai. Namun, belum lama telah mesin yang didesain secara khusus untuk menghancurkan dan mengolah sisa sampah organik menjadi pupuk kompos. Mesin pengolah kompos tentunya sangat dibutuhkan karena dapat mendukung bisnis penjualan pupuk kompos saat ini juga sedang marak di Indonesia.
Baca juga : Mesin Hammer Mill
Daftar Isi
Manfaat Mesin Pengolah Kompos
Fungsi utama mesin pengolah kompos yaitu untuk memproses pengolahan sampah-sampah organik menjadi pupuk organik yang berkualitas. Mesin ini memiliki kemampuan untuk menghancurkan sampah-sampah organik, baik sampah-sampah organik basah dan sampah organik kering. Dengan menggunakan mesin, maka sampah organik akan dirajang dan dihancurkan menjadi potongan berukuran kecil. Potongan-potongan kecil sampah organik akan jauh lebih mudah dan cepat mengalami proses kimiawi untuk menjadi pupuk kompos.
Proses penguraian, dibantu oleh organisme-organisme pengurai seperti bakteri dan cacing pengurai. Dengan bantuan penggunaan mesin pengolah kompos ini, tidak perlu menunggu waktu lama untuk mengolah sampah-sampah organik menjadi pupuk organik. Hanya cukup menggunakan mesin, sampah-sampah organik yang dimiliki akan diolah seperti dipotong, dirajang, dan dihaluskan sesuai dengan keinginan. Praktis dan pastinya hemat waktu tentunya.
Baca juga : Mesin Blow Molding
Peluang Usaha Menggunakan Mesin Pengolah Kompos
Mesin pengolah kompos dapat dijadikan sebagai komoditi untuk bisnis bidang pertanian dan perkebunan. Terlebih sekarang banyak masyarakat yang lebih berminat untuk mengkonsumsi buah dan sayuran organik yang mana buah dan sayur organik dibudidayakan tanpa menggunakan pupuk berbahan kimia, melainkan menggunakan pupuk berbahan organik murni alias pupuk organik.
Melihat minat masyarakat Indonesia mengenai buah dan sayur organik, jika sayang dilewatkan peluang bisnis mesin pengolah kompos dilewatkan begitu saja. Jika benar-benar mengelola bisnis dengan baik, dipastikan profit yang didapatkan sangat menjanjikan. Anda bisa memanfaatkan peluang bisnis sebagai distributor, suplier, atau bahkan produsen mesin pengolah kompos. Produk yang berupa mesin yang nantinya dapat dipromosikan ke para petani di desa-desa, pelaku bisnis kuliner dengan bahan buah atau sayur organik segar, para reseller untuk produk-produk pertanian, dan sebagainya.
Mesin komposter adalah suatu alat mekanisasi pengolah sampah organik, pembuat kompos dari limbah dan biomassa. Seperti contoh mesin generasi dari Komposter Biophoskko dengan kemampuan besar per satuan luas tanah dan waktu dalam melakukan konversi musnah material organik menjadi kompos, pembenah tanah dan media tanam berkandungan nutrisi.
Baca juga : Mesin Pencacah Rumput
Spesifikasi
Mesin otomatis Rotary Kiln (ARK-1000L) Biophoskko dengan dimensi tinggi = 200 cm, lebar = 130 cm, panjang = 250 cm terbuat dari besi UNP, serat fiber resin, peredam, outlet terminal untuk motor 1 fasa atau 3 fasa, terminal outlet listrik kipas , root blower, katup listrik 2 pcs, sensor (suhu, PH) dan panel kontrol, dan peralatan aerasi lainnya.
Keperluan lahan hanya 3 m2/ unit, dengan ketaatan pada sistem prosedur operasi (SOP), memiliki kapasitas pengolahan 1 ton atau setara 3 m3 sampah organik per hari 24 jam menjadi kompos.
Alat mesin memiliki kemampuan khusus:
- Dapat berjalan secara otomatis mixer bergerak memutar berdasar jadwal sesuai keperluan dalam pembuatan kompos, yang dalam hal ini telah disesuaikan dengan kebutuhan bakteri pengurai GP1,
- Memberi tanda alarm pada saat dekomposisi selesai untuk membuka dan menutup katup kran untuk melepaskan pupuk organik cair.
- Kipas listrik dapat diaktifkan otomatis jika suhu dalam komposter lebih tinggi dari keperluan agar bakteri melakukan dekomposisi bahan organik.
- Kontrol On/Off root blower memberi aerasi dan suhu bagi berlangsungnya proses dekomposisi, bekerjanya sistem kontrol suhu, kelembabannya.
- Mematikan bakteri yang merugikan dengan hembusan suhu dari pemanas dan pemanas induksi sampai 70 derajat Celcius.
Cara Kerja Mesin Otomatis
Metode yang digunakan untuk mengontrol proses dekomposisi bahan organik sampah, limbah pertanian dan sisa makanan yaitu pengontrol PID atau Proportional – Integral – Derivative. Keuntungannya yaitu sistem membuat keputusan lebih cepat. Dalam rangkaian pengendali, metode penyetelan manual digunakan sebagai penentu parameter PID. Sensor dalam sistem pengolahan bahan organik menggunakan sensor suhu PT 100 (° C).
Sistem pengendalian dimulai saat suhu bahan di dalam mesin mencapai batas bawah 25°C, saat terdeteksi oleh sensor PT100°C. PID mengeluarkan sinyal terkontrol kepada dinamo motor menjalankan pengaduk. Suhu mesin komposter otomatis dijaga agar bisa tetap berada di kisaran yang kondusif bagi kegiatan bakteri mesofik pada suhu 30-45°C, PH netral ( 6-8).
Baca juga : Mesin Briket
Semoga penjelasan contoh mengenai mesin kompos bisa bermanfaat dan bisa menjadi pengetahuan baru.