Cara Kerja Mesin Fotocopy | Metode Duplikasi yang Digunakan

Secara umum, pengertian mesin fotocopy yaitu metode membuat tiruan atau salinan dokumen pada kertas yang memakai proses penyinaran. Teknik ini dibantu dengan mesin fotokopi yang sudah lama ada sejak 1950-an. Lalu akhir 1960, setidaknya sudah ada perusahaan yang secara khusus memproduksi perangkat elektronik ini. Ada banyak definisi yang dapat digunakan untuk menjelaskan apa itu mesin fotocopy. Beberapa pengertian mesin fotocopy di antaranya yaitu:

Cara Kerja Mesin Fotocopy | Metode Duplikasi yang Digunakan
  • Merupakan peralatan kantor yang bisa menciptakan salinan dengan media kertas dari berbagai media seperti dokumen, buku, sampai foto. Sebagian besar mesin ganda sudah memakai xerografi, yaitu proses kering yang mengandalkan bantuan listrik statis dan panas. Sementara sejumlah mesin fotocopy bekerja memakai tinta.
  • Secara umum didefinisikan sebagai alat yang mampu menggandakan dokumen atau ilustrasi lewat pemanfaatan panas, cahaya, bahan kimia, sampai muatan listrik status.
  • Mesin rissiograph adalah alat pengganda berkapasitas besar yang sudah memakai master copy dan dapat memperkecil atau memperbesar dokumen yang akan disalin. Mesin yang juga bisa membuat hasil cetak berwarna.
  • Alat atau mesin adalah perangkat untuk menyalin dokumen maupun ilustrasi menggunakan bahan kimia, cahaya, listrik statis, dan panas. Chester F. Carlson sebagai penemu proses duplikasi tahun 1939. Ahli fisika asal Amerika Serikat yang menemukan metode xerografi yang digunakan sampai sekarang.

Baca juga : Mesin Cetak Offset

Metode Duplikasi yang Digunakan Pada Mesin Fotocopy

Metode Duplikasi yang Digunakan Pada Mesin Fotocopy

Jenis mesin fotokopi yang ada di seluruh dunia sudah banyak. Anda juga bisa melakukan salinan atau tiruan dokumen dengan scanner modern. Walau demikian, ada 4 teknik fotokopi yang masih diaplikasikan pada perangkat ini, seperti:

1. Fotokopi Elektrostatika

Disebut dengan xerography, nama dari metode ini berasal dari kata Yunani, yakni xeros yang artinya kering dan graphein yang berarti menulis. Adalah Chester F. Carlson yang pertama mengenalkan cara ini tahun 1938 dan mulai diproduksi secara komersial pada tahun 1951 oleh Xerox Corporation. Di Indonesia, mesin fotokopi yang memakai xerography tren pada pertengahan tahun 1970-an karena mempunyai banyak manfaat. Fotokopi elektrostatika dianggap sebagai salah satu revolusi di dunia perkantoran.

2. Fotokopi Proyeksi

Pada metode ini, mesin fotokopi sudah memanfaatkan teknologi yang lebih modern, yaitu kamera. Alat yang akan menciptakan salinan dari keadaan asli atau sesungguhnya. Lalu, film akan merekam dan menghasilkan salinan negatif setelah dicuci. Sementara untuk membuat salinan positif, gambar dari salinan negatif akan diproyeksikan pada kertas positif yang dikembangkan. Fotokopi proyeksi lantas menjadi salah satu pengertian fotocopy populer yang bertahan lumayan lama.

3. Fotostat

Salah satu metode salinan tertua kali pertama muncul tahun 1906. Fotostat adalah cara pemotretan gambar asli dengan kamera khusus pada kertas peka cahaya sebagai pengganti film. Komponen akan menciptakan bayangan negatif atau putih diatas hitam. Lalu, hasilnya akan dijilid menjadi satu, diperbesar dan diperkecil dari ukuran asli. Jika membutuhkan gambar positif, maka kertas fotografi dipakai dengan pengaturan kontras tinggi. Fotostat juga bisa membuat salinan dari mikrofilm.

4. Fotokopi Kontak

Disebut juga sebagai cetak biru atau blue print, teknik yang sudah eksis sejak tahun 1800-an. Di Indonesia, metode yang diaplikasikan pada mesin bernama lichtdruk untuk menggandakan gambar arsitektur dan teknik yang dilakukan pada kertas tembus pandang. Dalam metode ini, gambar asli akan bersinggungan dengan kertas negatif peka cahaya, dan disinari. Setelah itu, kertas ditempelkan pada kertas positif dan dimasukkan ke mesin untuk dikembangkan menggunakan uap amonia.

Baca juga : Mesin Obras

Berbagai Keunggulan Mesin Fotocopy

Berbagai Keunggulan Mesin Fotocopy

Setelah memahami pengertian dari sebuah mesin fotocopy, berikut ini simak kelebihan-kelebihan yang ditawarkan dari alat tersebut.

1. Biaya Operasional yang Terjangkau.

Karena menggunakan toner atau tinta bubuk, maka biaya yang akan dikeluarkan untuk mencetak dokumen juga tidak akan sebesar menggunakan printer. Tidak hanya itu, hasil cetakan tetap terjaga. Jadi, Anda bisa memakai sisa anggaran untuk hal lainnya.

2. Kecepatan Menyalin yang Cukup Cepat

Anda yang pernah pergi ke tempat fotokopian maka pasti pernah melihat kecepatan menyalin yang dilakukan mesin tersebut. Karena, satu lembar kertas bisa disalin dalam waktu tidak lebih dari 5 detik. Artinya, Anda bisa mendapatkan 50 salinan dalam waktu 1 menit saja.

3. Perangkat Tahan Lama

Mesin yang didesain sedemikian rupa agar bisa mencetak dokumen dalam kapasitas besar untuk jangka waktu yang lama. Anda yang belum bisa membeli mesin ini baru dapat memakai mesin rekondisi. Walau harganya lebih murah, namun cara kerjanya tetap maksimal, apalagi jika mengimbanginya dengan pemeliharaan secara berkala.

4. Bisa Dijadikan Investasi Jangka Panjang

Salah satu alasan tempat fotokopi tetap diminati pebisnis pemula karena potensi investasi mesin pengganda ini cukup menggiurkan. Dengan harga bersahabat dan durabilitas cukup lama, perangkat yang tergolong menjanjikan. Jika Anda berniat memulai bisnis dari mesin fotokopian, pastikan Anda memilih mesin bergaransi yang tangguh.

Prinsip dan Cara Kerja Mesin Fotocopy

Prinsip dan Cara Kerja Mesin Fotocopy

Prinsip dasar semua mesin fotocopy yaitu xerografi. Mesin fotocopy menggunakan cahaya, drum dan toner untuk melakukan penyalinan ketiga komponen  ini adalah komponen utama pada semua mesin  fotocopy. Untuk melakukan penyalinan kertas yang ditaruh pada kaca mesin akan disinari, sinar ini akan ditangkap dan dipantulkan oleh sebuah lensa ke arah drum. Drum memiliki muatan negatif sehingga serbuk toner yang berbahan dasar serbuk besi halus akan menempel pada toner tersebut. Drum yang terkena sinar pantulan oleh lensa akan kehilangan muatan negatif sehingga serbuk toner tidak akan menempel, sedangkan untuk bagian yang tidak terkena sinar atau terbayang seperti tulisan atau gambar akan tetap memiliki muatan negatif.

Dengan demikian serbuk toner bisa menempel mengikuti bayangan dari dokumen aslinya. Setelah drum selesai menempelkan semua serbuk toner yang dibutuhkan untuk mencetak, maka saatnya kertas salinan masuk melalui tray sheet ke bagian bawah drum. Dan drum berputar ke bawah sejajar dengan permukaan kertas salinan. Alas tempat kertas salinan memiliki daya tarik magnet yang lebih kuat dari drum mesin sehingga semua serbuk toner yang jatuh dan menempel pada kertas, dan terakhir adalah memanaskan sambil mem-press serbuk toner pada kertas supaya menempel dengan kuat dan tidak lentur karena itu alasannya kenapa kertas hasil fotocopy terasa panas.

Secara sederhana cara kerjanya dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu :

1. pre-exposure yaitu penyinaran pertama dari mesin.

2. Primary charging yaitu mengalirkan aliran listrik ke drum sehingga membuatnya bermuatan negatif untuk menarik toner.

3. Laser-exposure yaitu penyinaran dengan laser, agar mendapatkan kualitas bayangan yang lebih jelas, dan tahap ini bayangan dokumen asli di tangkap dan dipantulkan oleh lensa.

4. Development yaitu tahapan dimana serbuk toner mulai diisi dan ditempelkan ke drum mengikuti bayangan pantulannya.

5.Transfer yaitu tahapan dimana kertas disiapkan.

6. Separation yaitu saat serbuk toner yang menempel di drum memisahkan diri dan menempel pada kertas karena daya tarikan magnet yang kuat dari alas kertas.

7. Fixing yaitu tahap dalam memanaskan dan mempress toner pada kertas agar menempel dengan kuat dan tahan lama.

8. Cleaning  dimana tahap ini untuk membersihkan drum dari sisa-sisa toner yang sudah diproses tadi.

Baca juga : Mesin Blow Molding

Demikianlah ulasan mengenai mesin fotocopy dan semoga menjadi manfaat.