Kota Pangkalpinang | Sejarah, Geografi, dan Peninggalan

Kota Pangkalpinang adalah salah satu daerah otonom yang letaknya dibagian timur Pulau Bangka. Secara administratif pada tanggal 9 februari 2001 Kota Pangkalpinang ditetapkan menjadi ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kota Pangkalpinang menjadi pusat pemerintahan, dan pusat pemerintahan kota di Kelurahan Bukit Intan, dan pusat pemerintahan provinsi dan instansi vertikal di Kelurahan Air Itam. Di mana kantor pusat PT. Timah Tbk. juga berada di sini. Pangkalpinang juga menjadi pusat berbagai aktivitas dari bisnis dan perdagangan serta industri di Bangka Belitung.

Namun, semua itu tentu tidak terlepas dari perjuangan dan juga sejarah awal berdirinya kota Pangkal Pinang, untuk tahu lebih dalam sejarahnya simak berikut ini penjelasannya:

Baca juga : Kota Bengkulu

Sejarah Pangkalpinang

Sejarah Kota Pangkalpinang

Pangkalpinang berasal dari kata yaitu pangkal atau pengkal dan Pinang. Pangkal atau pengkal yang dalam bahasa Melayu Bangka berarti, pusat atau awal, atau dapat diartikan pada awal mulanya sebagai pusat pengumpulan Timah yang kemudian berkembang artinya sebagai pusat distrik, kota tempat pasar, tempat berlabuh kapal atau perahu dan pusat segala aktivitas. Sebagai pusat segala aktifitas, sebutan Pangkal atau Pengkal juga digunakan oleh orang Bangka di masa lalu untuk penyebutan daerah seperti Pangkal Bulo, Pangkal Raya, Pangkal Menduk, Pangkal Mangas, Pangkal Lihat yang kemudian menjadi Sungai Lihat atau Sungailiat saat ini. Sedangkan Pinang adalah nama sejenis tumbuhan Palm yang multi fungsi dan banyak tumbuh di Pulau Bangka.

Awal Pangkalpinang dibangun di sebuah tepi Sungai yang membelah Kota Pangkalpinang. Proses pembentukan Pangkalpinang menjadi sebuah kota seperti sekarang tentu sangat panjang dan berakar. Dimulai dari ditemukannya biji timah di hampir di seluruh pelosok Pulau Bangka, sampai upaya eksploitasi timah dan hasil bumi Pulau Bangka seperti Lada Putih, Karet juga Damar oleh berbagai bangsa. Pembentukan Pangkalpinang dimulai sejak adanya perintah Sultan Susuhunan Ahmad Najamuddin I Adi Kesumo kepada Abang Pahang bergelar Tumenggung Dita Menggala dan kepada Depati serta Batin-batin, baik Batin Pesirah maupun Batin Pengandang juga kepada para Krio yang ada di Pulau Bangka untuk mencari Pangkal atau Pengkal sebagai tempat kedudukan Demang dan Jenang yang akan bertugas untuk mengawasi parit penambangan timah, mengawasi para pekerja yang disebut kuli tambang dari Cina, Siam, Kocin dan Melayu dan mengawasi distribusi timah dari parit penambangan sampai ke Kesultanan Palembang Darussalam.

Baca juga : Kerajaan Demak

Diantara pangkal atau pengkal yang didirikan saat itu adalah pangkal Bendul, Bijat, Bunut, Rambat, Parit Sungai Buluh, Tempilang, Lajang, Sungailiat, Cegal, Pangkal Koba, Balar, Toboali dan Pangkalpinang yang sekarang ini. Berdirinya Pangkalpinang diprediksi jatuh pada 17 September 1757 yaitu di masa pemerintahan Sultan Susuhunan Ahmad Najamuddin I Adi Kusumo. Di masa pemerintahannya, Beliau sudah membentuk 14 Pangkal di Pulau Bangka termasuk di dalamnya Pangkalpinang.

Kota Pangkalpinang terbagi dalam 7 kecamatan yaitu Taman Sari, Rangkui, Pangkalbalam, Gabek, Bukit Intan, Girimaya dan Gerunggang. Memiliki wilayah seluas 118,408 km2 dan jumlah penduduk berdasarkan Sensus Penduduk 2010 sebanyak 328,167 jiwa dengan kepadatan 1.955 jiwa/km2. Populasi Kota Pangkalpinang dibentuk oleh etnis Melayu dan Tionghoa suku Hakka yang datang dari Guangzhou. Ditambah sejumlah suku pendatang seperti Batak, Minangkabau, Palembang, Sunda, Jawa, Madura, Banjar, Bugis, Manado, Flores dan Ambon.

Geografi Pangkalpinang

Geografi Pangkalpinang

Jika dilihat dari topografi wilayah Kota Pangkapinang pada umumnya bergelombang dan berbukit dengan ketinggian mencapai 20-50 m dari permukaan laut dan kemiringan 0-25%. Secara morfologi daerah ini berbentuk cekung dimana bagian pusat kota berada di daerah yang rendah. Daerah yang berbukit mengelompok pada bagian barat dan selatan kota Pangkalpinang. Beberapa bukit yang utama seperti Bukit Girimaya yang berada di ketinggian 50 m dpl dan Bukit Menara. Sedangkan hutan kota seluas 290 ha berada di Kelurahan Tua Tunu Indah Berdasarkan luas wilayah Kota Pangkalpinang dan dirinci penggunaan tanahnya.

Baca juga : Kerajaan Sriwijaya

Peninggalan Sejarah Pangkal Pinang

Peninggalan Sejarah Pangkal Pinang

Berikut pilihan lokasi bersejarah yang dapat kamu gunakan sebagai destinasi wisata ke Kota Pangkalpinang:

  1. Museum Timah Indonesia yang berlokasi di Jl. Jenderal A. Yani No. 17 dan tercatat sebagai satu – satunya di Asia. Yang awalnya adalah rumah dinas Hoofdt Administrateur Banka Tin Winning (BTW) atau rumah pejabat perusahaan timah Banka Tin Winning.
  2. Rumah Sakit Bakti Timah adalah salah satu rumah sakit tertua di Bangka Belitung sampai kemudian mengalami nasionalisasi pada tahun 1953.
  3. Wisma Timah I ditetapkan sebagai salah satu Cagar Budaya Kota Pangkalpinang dengan ciri khas bangunan berbentuk limas.
  4. Rumah Residen atau Residenthius te Pangkalpinang Op Bangka adalah rumah dengan arsitektur bergaya Eropa dengan banyaknya pilar tinggi, pintu utama tinggi dan besar dan dilengkapi dengan banyaknya jendela besar yang berfungsi sebagai sirkulasi udara.
  5. Taman Sari adalah fasilitas pendukung yang terletak di sisi barat Rumah Residen rancangan Van Ben Benzenhorn, berupa areal luas dengan kontur tanah naik turun dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas bermain dan tanaman.
  6. Masjid Jamik juga adalah Cagar Budaya Kota Pangkalpinang. Didirikan pada tanggal 3 Syawal 1355 H atau bertepatan dengan tanggal 18 Desember 1936 oleh penduduk Kampung Dalam dan Kampung Tengah Tuatunu,

Kuliner Pangkalpinang

Kuliner Pangkalpinang

Berikut daftar makanan khas Bangka Belitung yang harus dicoba oleh setiap orang yang berkunjung ke provinsi bersemboyan “Serumpun Sebalai” ini:

  1. Lempah kuning terbuat dari bahan dasar ikan. Ikan yang biasa dipilih untuk membuat lempah adalah ikan kakap merah atau ikan tenggiri.
  2. Mie belitung menggunakan mie kuning biasa yang disajikan bersama kuah kaldu yang dibuat dari olahan udang.
  3. Sup gangan adalah hidangan berkuah asal Bangka Belitung yang menggunakan bahan dasar berupa olahan hasil laut, apalagi kalau bukan ikan.
  4. Berego adalah kuliner asal Belitung yang penampakannya sekilas mirip dengan lontong.
  5. Lakse mempunyai bentuk yang sangat mirip dengan spageti atau jika Indonesia penampakannya setali tiga uang dengan kue putu mayang.
  6. Sambal rusip merupakan sambal yang terbuat dari ikan yang difermentasi.

Wisata di Kota Pangkalpinang

Wisata di Kota Pangkalpinang

Beberapa rekomendasi pilihan wisata yang ada di kota ini, yaitu:

  1. Pantai Pukan
  2. Bangka Botanical Garden
  3. Jembatan Emas Pangkal Pinang Bangka
  4. Alun-Alun Taman Merdeka
  5. Masjid Raya Tua Tunu
  6. Kelenteng Dewi Laut
  7. Museum Timah Indonesia
  8. Kelekak Community Bangka Belitung
  9. Babel Bhay Park
  10. Pantai Pasir Padi
  11. Taman Wisata Kolong
  12. Pulau Ketawai
  13. Pulau Pelepas
  14. Pantai Tanjung Pesona
  15. Pantai Pangana
  16. Pantai Turun Aban
  17. Pantai Batu Tambun
  18. Pantai Rambak
  19. Pantai Parai Tenggiri
  20. Pantai Tapak Hantu

Baca juga : Sejarah Indonesia

Ada banyak yang bisa kamu explore mengenai kota Pangkal Pinang, Bangka. Selain dari sejarah dan peninggalannya, kamu juga bisa mengetahui tempat wisata, makanan khas dan sebagainya. Dengan demikian semakin banyak pengetahuan yang dimiliki, sehingga pada saat berkunjung ke sana kamu sedikit paham mengenai kota Pangkal Pinang. Semoga bermanfaat.