Contoh Puisi kemerdekaan, Perjuangan Yang Tanpa Habis

Kemerdekaan adalah kebebasan dalam hal apa pun, misalnya, kebebasan untuk mempertahankan atau mengatur pemerintahan sendiri sesuai dengan keinginan rakyat. Jika Negara Indonesia belum merdeka seperti sekarang ini, mungkin kita tidak akan hidup dengan nyaman.

Karena itu, ketika Indonesia masih di jajah dan akhirnya datanglah para pahlawan yang berjuang untuk Negara Indonesia dengan semua kekuatan mereka, mengorbankan jiwa dan raga, menumpahkan darah, harta benda atau apa pun yang mereka miliki. Untuk memperingati berbagai bentuk dan bentuk yang dilakukan untuk memperingati layanan para pahlawan kita.

Baca juga : Puisi Ibu

Misalnya, dalam bentuk gambar atau namanya diabadikan di beberapa tempat. Selain itu, masih ada cara untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan kita, untuk menangkapnya dalam bentuk puisi. Seperti puisi kemerdekaan yang mengenai perjuangan dan puisi kemerdekaan berikut tentang kepahlawanan:

Contoh Puisi kemerdekaan, Perjuangan

Contoh Puisi kemerdekaan
Contoh Puisi kemerdekaan ilustrasi gambar desainsekarang.com

Tingginya harga kemerdekaan harus dimulai dari perjuangan yang tidak mudah. Beberapa langkah panjang dalam sejarah untuk mewujudkan mimpi mulia ini. Puisi kemerdekaan berikut yang berbicara tentang perjuangan

Baca juga : Puisi Romantis

Apakah masih ada Kah?

Langkah-langkahnya berjalan sangat cepat, kami membiarkan semuanya hilang

Bahkan tidak ada lagi

Karena, di tanah itu sendiri tanpa kebebasan, itu tidak masuk akal

Tiriskan tertutup semak-semak, bahkan pendarahan berdarah tidak lagi terasa sakit

Dingin, kulit kita sekeras kerak

Tahan beku, tidak akan terbakar dari luka bakar

Mengkhianati dan mengkhianati satu sama lain

Pertanyaan tanpa menemukan jawabannya

Sekali lagi

Apakah kamu masih memilikinya

Jalan kembali ke rumah

Sebut saja rumah tanpa harus dijajah

Jauh dari hutan ke kota

Melepaskan tombak digantikan oleh pegangan yang kuat

Bahkan di sana

Poin bagi saya untuk istirahat sebagai sumber cahaya

Singkirkan kutu penghisap darah, kaya di negara saya

Tanda tanya

Puisi Kemerdekaan
Puisi Kemerdekaan ilustrasi gambar teen.co.id

Kemarin kami masih mengolah kebun kami.

Dapatkan kedamaian perpaduan yang kita lakukan berkorban

Keringat, kita segera lelah

Kebun itu subur sedangkan kekuatan bola matanya

Kemarin sepertinya formasi masih memiliki kendala yang sama.

Rapi, rapi, disiplin, adil

Tanah kami lahir

Kita sampai mati

Hari ini kita tidak membutuhkan banyak tamu

Tidak perlu menyiapkan teh, atau hanya menawarkan senyum kecil.

Seperti karma, mereka datang membawa bencana

Tak tahu malu, mengatakan “itu milikku”

Siapa

Datang begitu banyak menjadi sumber bencana

Siapa

Pesan produk tanpa ingin bergabung dengan pertanian

Indulgensi hanya untuk mengendalikan tanah yang salah

Siapa

Harapan

contoh puisi merdeka
contoh puisi merdeka ilustrasi gambar bisnis.tempo.co

Baca juga : Puisi Guru

ketika Anda masih muda Anda belajar mengeja nama

bayi kami tidak memiliki hal yang sama

Nama? Apa yang kamu eja? Mengklaim bahwa ini saya tidak lupa?

Jadi dari sini kita berbeda

Anda membaca dan menulis, saya melakukannya … lagi, ini bukan nama ejaan

Cukup dengan sebuah kata yang memutar kepalaku saat berbunyi

Jadi kita berbeda

Saya juga belajar mengeja

Atur kopling surat bersama dalam satu kata

Tidak dapat membaca sebagai nama

M-E-R mer D-E dari K-A ka

Itulah yang kami eja

Setiap saat tanpa minat sedikit pun dalam mengeja nama.

Nama itu hanya menggambarkan saya

Tapi kemerdekaan untuk seluruh bangsa

Ada dua matahari

contoh puisi kemerdekaan
contoh puisi kemerdekaan

Kami ditipu

Untuk rasa ego yang membuat Anda langsung tunduk

Opsi suka jalan terbagi dua

Kanan dan kiri memiliki uang kertas tersembunyi

Dengan siapa kita berpihak

Masa depan sepertinya tidak pernah menjadi mimpi lagi

Kalau hanya untuk menggigit nasi kita bersaing

Cubit, dorong dan tinggalkan apa yang disebut saudara

Ada juga dua matahari.

Ikuti kata-kata mereka yang berkuasa atau mengambil kemerdekaan

Pertarungan kita bukan tentang pertempuran

Bahkan tidak melebihi genangan darah

Pertarungan kita melawan ego kita sendiri.

Keinginan untuk bernapas lega dan menusuk perlahan

Atau berbalik dan menembaki Anda

Ada dua matahari

Pandangan kami sepertinya langsung buta

pahit

Baca juga : Puisi Anak

Tidak ada rasa, saya yakin itu akan terasa lebih enak dari semua

Dari kenangan menyakitkan yang menyakitkan

Air mata serupa tidak pernah kering dari sumbernya

Terhadap kalimat-kalimat yang telah lenyap dengan mengibarkan bendera

Pahit … masih meninggalkan kesan di dada sebagai upaya menunggu

Apa artinya ketika kemerdekaan meninggalkan perang yang hidup dalam jiwa?

Seolah mimpi menjadi kenyataan dan kenyataan hanyalah khayalan.

Pahit

Saya menelan semuanya sehingga hanya saya yang tahu rasanya

Adapun kata Merdeka, yang harus saya tunjukkan menggantikan jutaan nyawa

Dengan penguburan yang tidak jelas di mana saja

Bagi kami, kepulauan ini adalah taman pahlawan yang melahap setiap inci.

Membayar bendera melambai dengan darah segar

Pahit …

Pasti sangat pahit

Demikian adalah beberapa contoh dari puisi kemerdekaan, semoga dapat menjadi referensi, dan puisi perjuangan ini sudah menjadi bagian dari kemerdekaan sebuah negara yang tidak lepas dari penjajahan. Dan pastinya bisa bermanfaat untuk menguti beberapa bagian referensi.