Apakah kamu pernah mengenal apa itu Hipotesis? Kata Hipotesis sebetulnya berasal dari bahasa Yunani, yaitu hypo artinya di bawah dan thesis artinya pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian. Hipotesis sendiri berhubungan erat dengan dugaan sementara atas hasil penelitian yang dilakukan dengan menelaah beberapa rumusan masalah dan latar belakang penelitian. Untuk penjelasan lebih lanjut artikel ini akan memberikan penjelasan mengenai pengertian, jenis, fungsi, dan contoh dari hipotesis.
Arti dari, hipotesa yaitu sebuah sebutan keilmuan yang dipakai dalam bentuk aktivitas keilmuan yang mengikuti kaidah dan berfikir biasa, dengan cara sadar, cermat, dan terarah. Dalam penggunaannya sehari – hari hipotesa kerap juga disebut dengan hipotesis, dimana tidak terdapat perbedaan definisi di dalamnya.
Daftar Isi
Hipotesis : Pengertian, Jenis, Fungsi, Dan Contoh
Pengertian Hipotesis
Apa yang dimaksud dengan hipotesis? Secara umum, pengertian hipotesis yaitu adanya dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah yang sifatnya praduga dan harus dibuktikan kebenarannya melalui sebuah penelitian.
Baca juga : Pengertian Analisis
Pendapat lain juga mengatakan arti hipotesis yaitu suatu pendapat yang kebenarannya masih diragukan dan harus diuji untuk membuktikan kebenarannya melalui percobaan atau penelitian. Jika sebuah hipotesis telah melalui proses penelitian dan terbukti kebenarannya, maka hipotesis tersebut akan disebut sebagai teori.
Sehingga istilah hipotesis dapat didefinisikan sebagai suatu anggapan atau juga penjelasan yang diajukan untuk dibuat atas dasar bukti terbatas sebagai titik awal dalam penyelidikan lebih lanjut.
Fungsi Hipotesis
Pada dasarnya sebuah hipotesis berfungsi untuk membatasi dan memperkecil ruang lingkup dari suatu penelitian sehingga memudahkan proses pengumpulan dan pengolahan data. Adapun beberapa fungsi hipotesis adalah sebagai berikut:
Baca juga : Pengertian Abstrak
1. Menurut Ary Donald
- Menjelaskan tentang gejala, serta mempermudah perluasan pengetahuan pada suatu bidang tertentu.
- Mengemukakan sebuah pernyataan mengenai hubungan dua konsep yang secara langsung dan dapat diuji dalam penelitian.
- Membantu mengarahkan proses penelitian.
- Membantu membuat kerangka penyusunan kesimpulan sebuah penelitian.
2. Menurut Prof. Dr. S. Nasution
- Membantu proses pengujian kebenaran akan suatu teori.
- Memberikan gagasan baru untuk mengembangkan suatu teori.
- Memperluas pengetahuan tentang suatu gejala yang sedang diteliti.
3. Secara Umum
- Untuk menguji bukti teori,
- Mendorong timbulnya teori,
- Menerangkan kejadian sosial di masyarakat,
- Sebagai prinsip untuk memfokuskan adanya penelitian,
- Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan diperoleh,
- Memberikan gagasan terkini untuk mengembangkan suatu teori,
- Memperluas wawasan peneliti mengenai suatu indikasi yang sedang dipelajari, dan
- Memberikan arah pada penelitian itu sendiri.
Jenis-Jenis Hipotesis
Suatu penelitian terdapat 3 jenis hipotesis, yaitu hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif, dan juga hipotesis asosiatif. Setiap jenis hipotesis tersebut dapat digunakan sesuai dengan bentuk variabel penelitian.
Baca juga : Contoh Proposal Bisnis
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif yaitu suatu dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yang berhubungan dengan variabel tunggal atau mandiri.
Contoh Hipotesis Deskriptif
Seorang peneliti melakukan penelitian pada sebuah restoran dengan nama Bakso Bujangan di kota Bekasi, apakah bakso yang digunakan di restoran tersebut mengandung boraks atau tidak.
Dalam penelitian tersebut digunakan variabel tunggal, bakso yang ada di restoran Bakso Bujangan di Bekasi, maka hipotesis yang digunakan adalah hipotesis tunggal. Berdasarkan teori yang digunakan, ada dua pilihan hipotesis yang dapat dibuat peneliti tersebut, adalah;
- H0: Bakso yang ada di restoran Bakso Bujangan Bekasi mengandung boraks.
- H1: Bakso yang ada di restoran Bakso Bujangan Tangerang tidak mengandung boraks.
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif yaitu suatu dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan perbandingan antara 2 variabel dalam penelitian.
Contoh Hipotesis Komparatif
Seorang peneliti melakukan penelitian tentang loyalitas pendukung klub sepak bola Real Madrid dibandingkan dengan loyalitas pendukung Barcelona. Apakah pendukung dari masing – masing klub sepak bola tersebut memiliki loyalitas yang sama ataukah tidak.
Peneliti dapat membuat rumusan masalah: Apakah pendukung klub sepak bola Barcelona dan Real Madrid memiliki tingkat loyalitas yang sama?
Penelitian ini menggunakan variabel yang jamak. Variabel pertama; loyalitas pendukung Barcelona, variabel kedua yaitu loyalitas pendukung Real Madrid. Hipotesis yang digunakan adalah hipotesis komparatif karena dalam rumusan masalah ditanyakan mengenai perbandingan 2 variabel.
Berdasarkan teori yang digunakan, terdapat 2 pilihan hipotesis, yaitu;
- H0: Pendukung klub Barcelona memiliki tingkat loyalitas yang sama dengan pendukung klub Real Madrid.
- H1: Pendukung klub Barcelona memiliki tingkat loyalitas yang berbeda atau tidak sama dengan pendukung klub Real Madrid.
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif yaitu suatu dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan hubungan antara 2 variabel penelitian.
Baca juga : Contoh Cover Makalah
Contoh Hipotesis Asosiatif
Peneliti melakukan penelitian terhadap sinetron “Ganteng – Ganteng Serigala” dan pengaruhnya terhadap gaya remaja laki – laki dalam berpakaian.
Peneliti dapat membuat rumusan masalah yaitu Apakah sinetron: Ganteng-Ganteng Serigala” mempengaruhi terhadap gaya remaja laki – laki dalam berpakaian?.
Penelitian tersebut menggunakan variabel yang jamak. Variabel pertama: sinetron “Ganteng-Ganteng Serigala”, dan variabel kedua: gaya remaja laki – laki dalam berpakaian. Penelitian ini menggunakan hipotesisi asosiatif karena rumusan masalah mempertanyakan hubungan antara kedua variabel.
Berdasarkan teori yang digunakan, terdapat dua pilihan hipotesis, yaitu:
- H0: Sinetron “Ganteng-Ganteng Serigala” mempengaruhi gaya remaja laki – laki dalam berpakaian.
- H1: Sinetron “Ganteng-Ganteng Serigala” tidak mempengaruhi gaya remaja laki – laki dalam berpakaian.
Contoh Hipotesis Penelitian
Dari ketiga format hipotesa yang baik dan terdiri dari 3 bagian penting diatas, maka akan diperoleh contoh hipotesa penelitian seperti berikut ini:
1. Pernyataan “Jika, Maka”
Contoh:
ü Jika pegawai mengalami tekanan dalam bekerja jauh lebih rendah, maka mereka akan memperoleh kepuasan kerja yang lebih tinggi.
2. Hipotesis Non dan Alternatif
Contoh:
ü H0 = Tidak ada efek yang signifikan kenaikan gaji terhadap kinerja pegawai.
ü Ha = Ada pengaruh dari signifikan kenaikan gaji terhadap kinerja pegawai
3. Hipotesa Directional dan Nondirectional
Contoh:
ü Ada hubungan langsung variabel gaya kepemimpinan dengan ketidakpastian dalam lingkungan bisnis.
Ciri-Ciri Hipotesis yang Baik
Pada dasarnya semua orang dapat membuat hipotesis, baik untuk keperluan penelitian atau untuk hal lainnya. Namun, tentu saja ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum melakukanya jika ingin menghasilkan hipotesis yang baik.
Baca juga : Contoh Karya Ilmiah
Adapun ciri – ciri hipotesis adalah sebagai berikut:
- Hipotesis harus sesuai dengan fakta yang ada.
- Hipotesis harus menyatakan sebuah hubungan.
- Hipotesis harus dapat diuji kelayakannya.
- Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
- Hipotesis harus sederhana.
- Hipotesis harus dapat menerangkan sebuah fakta.
Adapun untuk ciri kepenulisan dalam hipotesis ini antara lain yaitu menyatakan hubungan antar variable, dapat dilakukan pengujian, berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan serta mampu mengungkapkan segala fakta – fakta yang ada di dalam sebuah penelitian. Sehingga kelak dapat hasil dari penelitian yang baik dan tepat.
Dengan begitu dapat diketahui secara singkat mengenai pengertian dari Hipotesis. Semoga menjadi manfaat dan pengetahuan yang baik.