Novriadi.com – Fakta jamur enoki belakang ini yang menjdai hangat dibicarakan, karena jamur ini mengandung bakteri Listeria Monocytogenes. Selama ini jamur enoki indentik dengan masakan khas Jepang dan juga Korea. Ditambah banyak orang yang menyukai rasa dari jamur ini.
Jamur enoki menjadi salah satu makanan yang mudah untuk diubah menjadi hidangan yang lezat, mulai dari sup atau digoreng crispy dibumbuhi dengan ragam resep. Namun, karena informasi yang beredar banyak penjual yang menarik kembali penjualan dari jamur ini karena beberapa fakta.
Nah, untuk mengetahui fakta apa saja yang bisa kamu ketahui. Berikut simak fakta jamur Enoki yang menghebohkan.
Daftar Isi
Fakta Jamur Enoki
Penarikan kembali jamur enoki ini disebabkan karena adanya kabar dari Kementan RI untuk menarik jamur enoki dari pasaran dan memusnahkannya, hal ini karena telah terjadi kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi di Amerika Serikat. Berikut fakta yang bisa diketahui:
1. Ditarik dan Dimusnahkan
Berdasarkan informasi dari Badan Ketahanan Pangan Kementan yang meminta penarikan dan pemusnahan jamur enoki dikarenakan adanya informasi dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN), jaringan otoritas keamanan pangan internasional di bawah FAO/WHO terkait Kejadian Luar Biasa (KLB).
KLB tersebut terjadi pada bulan Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, karena mengkonsumsi jamur enoki asal Korea Selatan yang tercemar Bakteri Listeria Monocytogenes.
Di tanggal 21 April 2020 sampai 26 Mei 2020, pihak BKP Kementan juga sudah meminta kepada importir agar tidak mengedarkan jamur ini, sampai proses investigasi selesai.
Berdasar pada hasil pengujian di laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech, sebanyak 5 lot tidak memenuhi persyaratan karena terdeteksi mengandung bakteri Listeria Monocytogenes melewati ambang batas normal dengan kisaran 1,0 x 104 sampai 7,2 x 104 colony/g.
Baca juga: 8 khasiat tanaman herbal dipercaya tangkal corona
2. Pengawasan Lebih Lanjut
Lalu fakta jamur Enoki yaitu pihak BKP Kementan sudah meminta Badan Karantina Pertanian untuk melakukan peningkatan pengawasan keamanan pangan, khususnya untuk jamur enoki yang berasal dari Korea Selatan. Selain itu, BKP juga meminta importir jamur enoki agar mendaftarkan produknya pada Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat (OKKPP).
Lalu BKP juga meminta untuk memisahkan jamur enoki yang diimpor dari perusahaan Green Co Ltd, dan mengembalikan kepada distributor untuk ditangani lebih lanjut mengenai kandungan bakteri tersebut.
Para Importir juga diminta untuk menerapkan langkah sanitasi untuk mencegah kontaminasi silang, dan melakukan pengujian laboratorium jika diperlukan.
3. Mengandung Bakteri Listeria Monocytogenes
Berdasarkan web resmi Kementerian Kesehatan, bakteri Listeria Monocytogenes yaitu bakteri yang sangat kuat dan tahan terhadap panas, asam, juga garam. Bakteri ini juga tahan akan pembekuan dan bisa tetap tumbuh pada suhu 4 derajat celcius, khususnya pada makanan yang disimpan di lemari pendingin. Bakteri ini dapat tersebar luas di lingkungan pertanian, baik di tanah, tanaman, silase, fekal, limbah dan juga air.
Dampak dari bakteri ini yaitu dapat menyebabkan infeksi serius dan fatal pada bayi, anak, orang sakit dan juga para lanjut usia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun.
Bahkan orang sehat juga bisa terinfeksi bakteri Listeria, dengan gejala jangka pendek yang muncul seperti adanya demam tinggi, sakit kepala parah, pegal, mual, sakit perut sampai diare. Listeriosis adalah nama penyakit yang disebabkan oleh bakteri L. monocytogenes ini.
Selain itu, dalam kasus yang parah gejalanya bisa menyebabkan leher menjadi kaku, kebingungan, kehilangan keseimbangan, sampai terjadi kejang – kejang. Bakteri ini terbilang sangat berbahaya bagi ibu hamil karena bisa menyebabkan keguguran, bayi prematur, dan kematian pada bayi.
Baca juga: 7 kiat sehat di masa pandemi yang patut diketahui
4. Penyebab KLB
Fakta jamur Enoki lain yaitu Badan Ketahanan Pangan Kementan mengakui hingga saat ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus luar biasa (KLB) ini karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki yang dikonsumsi.
Namun, berdasarkan laporan terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Maret sampai April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, akibat Bakteri Listeria Monocytogenes.
Sudah ada di AS, 36 pasien akibat listeria ada di 17 negara bagian. Terdapat 2 kematian terjadi di California, dan ada 1 kematian di Hawaii dan di New Jersey. Dan 16 kasus yang melibatkan wanita hamil yang berdampak 2 bayi mengalami keguguran.
Dikarenakan kasus ini sudah menjadi trending topik di berbagai media, maka dari itu dianjurkan kepada pecinta makanan Asia Timur yang berbahan jamur Enoki untuk menghindari terlebih dahulu. Hal ini agar tidak terjadi keracunan dan bahaya akibat bakteri tersebut.
Demikian ulasan mengenai fakta jamur Enoki yang patut dihindari. Semoga bermanfaat.